Penelitian Situs Gunung Padang Tetap Lanjut di Era jokowi-JK

Antara
Balok batuan Andesit penyusun situs Megalitik Gunung Padang terhampar di pelataran situs di desa Karya Mukti, Cempaka, Cianjur, Jawa Barat
Rep: Dyah Ratna Meta Novia Red: Djibril Muhammad

REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh mengatakan, upaya penelitian dan konservasi situs Gunung Padang akan tetap dilanjutkan meskipun pemerintahan sebentar lagi berganti.

"Penelitian atau ekskavasi Situs Gunung Padang ini tidak tergantung pemerintahan. Ekskavasi Gunung Padang itu membutuhkan waktu multiyears, tidak tergantung pada pemerintahan," kata Nuh di situs Gunung, Cianjur, Rabu, (17/9).

Penelitian dan ekskavasi situs Gunung Padang, kata Nuh, merupakan urusan negara dan bangsa, bukan kabinet tertentu. "Saya yakin insya Allah siapapun presidennya situs Gunung Padang Ini akan terus dieksplorasi untuk menemukan peradaban tinggi peninggalan nenek moyang," terangnya.

Penelitian maupun ekskavasi situs Gunung Padang, ujar Nuh, merupakan kebijakan nasional. Pembiayaannya menggunakan dana abadi yang dikelola Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).

Ini, kata Nuh, tidak menggunakan APBN, jadi bisa dipastikan penelitian akan terus dilanjutkan walau berganti-ganti pemerintahan. Kalau penelitian pakai dana APBN tentu harus diajukan setiap Januari, ini tidak pakai APBN, jadi aman, penelitian bisa dilakukan terus-menerus tanpa gangguan.

Pada tahap pertama penelitian situs Gunung Padang, ujar Nuh, dana yang digelontorkan dari LPDP sebesar Rp Rp 3 miliar. Sementara dana abadi di LPDP sendiri masih Rp 24 miliar, sehingga penelitian tetap bisa dilangsungkan dalam jangka waktu yang sangat lama.

Terkait target dana yang akan digelontorkan mencapai berapa, Nuh mengatakan, ia belum tahu berapa dana yang akan digelontorkan karena penelitian itu dilakukan terus sampai ditemukan bukti-bukti. Namun sebenarnya biaya untuk penelitian tidak besar, biaya yang besar itu pada  konsevasi dan promosinya.

 
Berita Terpopuler