Tiket KA Lebaran ke Yogyakarta Ludes Terjual

Calon penumpang antre mencetak tiket kereta api di Stasiun Senen, Jakarta, Rabu (16/4). (Republika/ Wihdan)
Rep: Yulianingsih Red: Fernan Rahadi

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Hari Raya Idul Fiitri atau Lebaran 2014 masih 3 bulan lagi, namun tiket Kereta Api (KA) tujuan Yogyakarta hingga H-2 lebaran sudah ludes terjual. Keberangkatan arus mudik lebaran pada 26 Juli ini sudah dibeli masyarakat sesaaat setelah penjualan dibuka. Pasalnya pihak PT KAI menerapkan penjualan online sehingga 90 hari sebelum keberangkaatan tiket sudah bisa dijual.

"Untuk keberangkatan H-1 sudah bisa dipesan juga mulai Senin (28/4) pukul 00.00 WIB," kata Deputi Executive Vice President PT KAI Daop VI Yogyakarta, Hasim Suwondo, Ahad (27/4).

Mesi tujuan Yogyakarta habis, namun tiket lebaran ke kota lain dari stasiun di Daop VI masih tersedia. Khusus untuk wilayah Daop VI Yogyakarta, sudah disiapkan 18 rangkaian kereta api reguler dengan kuota 9.544 tempat duduk.

Khusus untuk wilayah Daop VI Yogyakarta kata dia, pihaknya sudah menyiapkan 18 rangkaian kereta api reguler dengan kuota 9.544 tempat duduk.

Dikatakannya, angkutan kereta lebaran 2014 sudah ditetapkan selama 18 hari. Mulai 21 Juli hingga 7 Agustus 2014. Puncak arus mudik diprediksi terjadi pada H-2 atau 26 Juli 2014. Sedangkan puncak arus balik pada H+2 atau 31 Juli 2014.

Sementara itu Pelaksana Harian Manajer Humas PT KAI Daop VI Yogyakarta, Sumarsono mengatakan, pemesanan tiket dapat dilakukan secara online. Baik melalui website resmi KAI maupun di Kantor Pos dan minimarket waralaba seperti Alfamart, Indomaret maupun agen tiket resmi KAI.

Bahkan, tiket itu juga bisa dipesan melalui aplikasi smartphone sehingga pemesan tidak perlu repot keluar rumah. "Penjualan tiket semuanya transparan. Tapi memang begitu sistem pesan online dibuka jam 00.00 WIB. Kita ingin memudahkan masyarakat," ujarnya.

Khusus untuk wilayah Daop VI Yogyakarta, kata dia, diperkirakan terdapat 4 kereta tambahan. Hanya saja, kepastian serta mekanisme penjualan tiket masih menunggu keputusan pusat.

 
Berita Terpopuler