Muslimah Diharapkan Rumuskan Kehidupan Berbangsa

Republika/Tahta Aidilla
Kongres Muslimah Indonesia.
Red: Chairul Akhmad

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Wakil Presiden Boediono mengharapkan Muslimah Indonesia dapat merumuskan peran strategis dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Mereka juga diharapkan dapat menyusun aksi nyata dengan melakukan pembinaan dalam rangka ketahanan keluarga, pendidikan, dan ekonomi menghadapi tantangan global.

"Dalam setiap masanya sosok Muslimah diharapkan dapat menjadi lentera yang menerangi tidak hanya bagi keluarganya tetapi juga bagi masyarakat, negara, dan umat dengan berbagai kontribusinya," kata Boediono di Istana Bogor, Sabtu (8/3).

Hal tersebut disampaikan Boediono saat membuka Kongres Muslimah Indonesia yang antara lain dihadiri Ibu Herawati Boediono dan Wakil Menteri Agama Nasaruddin Umar.

Menurut Wapres, Kongres Muslimah Indonesia memiliki makna yang penting sebagai forum musyawarah di lingkungan organisasi Muslimah Indonesia. Dan tahun pesta demokrasi ini merupakan momentum strategis merumuskan peran Muslimah dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Boediono mengatakan, Islam tidak pernah melarang perempuan untuk maju. Bahkan, dalam banyak kasus, perempuan ternyata jauh lebih cerdas dan sukses dibanding laki-laki. "Ini membuktikan, tidak semua hal bisa ditangani lelaki. Ada sebagiannya memang lebih baik ditangani kaum perempuan," ujarnya.

Alquran dalam kehidupan masyarakat, kata Wapres, secara umum menempatkan perempuan pada posisi yang seimbang dengan laki-laki. Dalam kehidupan bermasyarakat, hak dan kewajiban keduanya tidaklah berbeda. "Keduanya sama-sama dihormati kedudukannya oleh syariah."




 
Berita Terpopuler