Sriwijaya FC Rombak Skuad

Antara/Feny Selly
Sejumlah pemain Sriwijaya FC melakukan selebrasi. (ilustrasi)
Rep: Satria Kartika Yudha Red: Didi Purwadi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Klub Sriwijaya FC melakukan perombakan skuat besar-besaran untuk menyongsong kompetisi Indonesia Super League (ISL) musim depan. Hanya kapten sekaligus gelandang Ponaryo Astaman yang dipertahankan tim berjuluk Laskar Wong Kito tersebut.

Direktur Teknik dan SDM Sriwijaya FC, Hendri Zainuddin, mengatakan hal tersebut merupakan keputusan manajemen setelah melakukan evaluasi belum lama ini.

"Semua dilepas, kecuali Ponaryo Astaman. Kiper, bek, gelandang, penyerang dibabat habis," kata Hendri kepada Republika Online (ROL).

Perombakan besar-besaran dilakukan menyusul buruknya prestasi Sriwijaya musim ini. Laskar Wong Kito, yang berstatus sebagai juara bertahan, justru hanya mampu finis di peringkat lima dengan koleksi 57 poin dari hasil 17 kemenangan, enam kali imbang, dan 11 kali kalah.

Namun, bukan hanya karena soal prestasi yang membuat manajemen Sriwijaya merombak skuat. Perombakan juga dilakukan karena hubungan dengan para pemain dinilai sudah tidak harmonis menyusul sempat terjadinya masalah penunggakan gaji. 

Pada penghujung kompetisi musim 2013, hampir semua pemain Laskar Wong Kito melakukan aksi mogok main lantaran dua bulan gaji yang belum terbayarkan.

"Salah satunya gara-gara masalah itu (mogok main)," ungkap Hendri.

Sebenarnya, Ponaryo merupakan salah satu pemain yang ikut dalam aksi mogok tersebut. Namun, sosok Ponaryo begitu lekat di hati para suporter Sriwijaya sehingga tetap dipertahankan.

Hendri menjamin masalah penunggakan gaji tidak akan lagi terulang pada musim depan. Saat ini saja, klaim Hendri, Sriwijaya sudah mengantongi dana Rp 18 miliar dari sponsor untuk kebutuhan persiapan tim termasuk belanja pemain.

 
Berita Terpopuler