Tekan Urbanisasi, Ketua RT Diminta Pantau Warga Pendatang

Republika/Aditya Pradana Putra
Sebuah baliho berisi imbauan untuk mencegah datangnya pendatang baru Jakarta tanpa keahlian.
Red: Karta Raharja Ucu

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pascamudik Lebaran, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta meminta Ketua RT dan Ketua RW beserta seluruh pengurusnya melakukan sosialisasi kependudukan secara berkelanjutan. Tujuannya untuk mengantisipasi lonjakan urbanisasi ke Jakarta.

Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) DKI mengatakan, imbauan dan sosialisasi harus terus dilakukan untuk mencegah warga dari daerah lain menetap di Jakarta. terlebih tanpa memiliki pekerjaan, keterampilan dan jaminan tempat tinggal.

"Oleh karena itu, antisipasi khusus yang saat ini kami lakukan adalah memberdayakan RT dan RW beserta pengurusnya. Kami meminta mereka untuk mengunjungi tempat-tempat kos, kontrakan dan apartemen yang ada di kawasan pemukimannya," ujar Purba di Jakarta, Selasa (13/9).

Dalam kunjungan tersebut, sambung Purba, warga diminta untuk segera melapor jika ada pendatang baru yang menetap di tempat tinggalnya masing-masing. "Alasan kami meminta Ketua RT dan Ketua RW beserta pengurusnya untuk melakukan sosialisasi tersebut adalah karena mereka mengenal warganya, sehingga segala imbauan dapat tersampaikan secara cepat dan efektif," tuturnya.

Purba mengakui pihaknya terpaksa memberdayakan Ketua RT dan Ketua RW untuk melakukan sosialisasi tersebut lantaran tidak memiliki banyak petugas lapangan.  Ia menilai, partisipasi Ketua RT dan Ketua RW beserta pengurusnya dalam sosialisasi tersebut cukup membantu, karena setiap Ketua RT dan Ketua RW hanya dapat menjangkau sebanyak 30 hingga 60 kepala keluarga (KK).

 
Berita Terpopuler