Kemarau Pengaruhi 23 Juta Orang di Cina

asianews.it
Polusi air di Cina sudah sangat parah
Red: Dewi Mardiani

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Kemarau, yang telah berlangsung sejak Oktober lalu, saat ini telah mempengaruhi 23,7 juta orang yang tinggal di Provinsi Yunnan, Gansu, dan Sichuan, Cina. Akibat kemarau ini, terjadi kerugian ekonomi lebih dari 1,1 miliar dolar AS, kata pemerintah urusan sipil.

Komisi Pengurangan Bencana Nasional (NDRC) dan Kementerian Urusan Masyarakat menggagas reaksi darurat terhadap kemarau pada Kamis (28/3). Menurut laporan Xinhua, Jumat (29/3), mereka mengirim beberapa tim kerja untuk membantu meringankan dampak bencana.

NDRC juga telah mengatur pertemuan guna menganalisis penyebab kemarau dan merancang tindakan untuk meringankan penderitaan warga. Pemerintah menyatakan kemarau tersebut mungkin masih berlangsung, sebab hujan lebat diperkirakan baru akan turun pada April.

 
Berita Terpopuler

Dewan Soroti Hilangnya 36 Bus Bekas Transjakarta pada 2021

Amal Clooney Rupanya Punya Peran Penting dalam Penerbitan Surat Penangkapan Netanyahu

Ada 36 Bus Transjakarta Hilang di Terminal Pulogebang, Begini Respons Dishub DKI

Norwegia Jadi Negara Pertama yang Nyatakan Siap Tangkap Netanyahu

Petani Mengaku Diminta Rp 598 Juta dalam Seleksi Polwan, Ini Klarifikasi Polda Metro Jaya

Jawaban Kemendikbudristek Atas Pertanyaan, 'Ke Mana Larinya Anggaran Pendidikan Rp 665 T?'

Helikopter Presiden Iran Jatuh, Pengamat: Jika Israel Terlibat akan Terjadi Perang Besar

Satu Penumpang Singapore Airlines Meninggal Dunia Akibat Turbulensi Parah di Pesawat

Cina Respons Langkah Jaksa ICC Ajukan Surat Penangkapan Terhadap Netanyahu

'Masalah Serius' di Helikopter yang Ditumpangi Raisi Menurut Menteri Transportasi Turki