Netty Heryawan Imbau Parpol Ramah Perempuan

ANTARA/ROSA PANGGABEAN
Atribut kampanye dan bendera partai politik (ilustrasi)
Rep: Ratna Ajeng Tejomukti Red: Ajeng Ritzki Pitakasari

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Perempuan dinilai tak harus ikut arus partai politik yang ada saat ini jika partai tidak berpihak pada perempuan. Perlu ada perubahan pada parpol agar lebih ramah perempuan.

Istri Gubernur Jawa Barat Netty Prasetiyani Heryawan mengatakan perempuan perlu berupaya melakukan perubahan dalam aturan yang dibuat parpol. Dengan 25 persen keterwakilan perempuan di DPRD Jabar semestinya mereka mampu membangun fleksibilitas aturan.

Netty juga akan mengupayakan untuk menyampaikan aspirasi dengan kaukus perempuan indonesia dan Kaukus parlemen di Jabar mengenai mengagendakan prioritas perempuan yang memiliki beban ganda.

Hal itu karena perempuan yang duduk diparlemen sebagian besar masih berusia produktif. Sehingga dapat dikatakan mereka memiliki anak-anak yang masih perlu perhatian dari seorang ibu.

"Kita dapat menitipkan aspirasi misalnya dengan mengatur waktu rapat yang dibatasi bagi perempuan," jelasnya di Graha Kompas, Bandung Rabu (31/1). Hal itu menanggapi keluhan perempuan di parlemen yang harus selalu hadir bahkan rapat hingga tengah malam.

Padahal masyarakat Indonesia masih menganggap tabu perempuan yang di luar rumah malam hari. Apalagi hingga mereka pulang sampai tengah malam.

Namun demikian, perempuan tidak bisa dipaksakan untuk berkiprah diluar publik jika mereka tidak mampu menanggung beban ganda di ranah domestik. "Jangan sampai kegiatan politik praktis harus mengeluarkan biaya sosial yang tinggi hingga menelantarkan kewajiban utama dalam rumah tangga," jelasnya.

 
Berita Terpopuler