Mandala Airlines Fokus Layani Penerbangan Murah

Republika/Tahta Aidilla
Mandala
Red: Fitria Andayani

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Maskapai penerbangan Mandala Airlines memfokuskan usahanya di pasar "low cost carrier" (LCC) atau penerbangan murah. Mandala melakukan penambahan armada guna meningkatkan layanannya pada 2013.

"Kalau dulu menerapkan `full service`, kini di bawah kepemimpinan manajemen baru kami siap bersaing dengan perusahaan penerbangan lain yang juga membidik pasar LCC," kata Direktur Komersial Mandala Airlines, Brata Rafly, Kamis (13/12). Menurutnya, pasar penerbangan murah di Indonesia saat ini berkembang pesat. Salah satunya disebabkan oleh pertumbuhan masyarakat kelas menengah. "Kalangan tersebut tidak terpengaruh krisis ekonomi global," katanya. 

Walau maskapainya membidik pasar LCC di Indonesia, ia mengemukakan, faktor keselamatan dan kenyamanan penumpang adalah hal terpenting. "Di samping itu, ketepatan waktu penerbangan `OTP` kami juga terjaga dengan baik atau di posisi 90 persen sehingga meminimalkan delay," katanya.

Mandala pun melakukan penambahan armada untuk mendukung bisnis mereka. Pada 2013, Mandala berharap bisa memiliki 15 unit pesawat. Saat ini, Mandala hanya mempunyai lima pesawat milik sendiri. "Untuk investasi yang disiapkan, secara total belum dikalkulasi. Tapi, setiap pesawat membutuhkan dana sekitar 50 juta dolar AS," katanya.

 
Berita Terpopuler