Pengacara: Novi Telah Jalani Proses Detoksifikasi

Antara
Novi Amilia (25 tahun), tengah menjalani perawatan dan penanganan medis.
Rep: Rr Laeny Sulistyawati Red: Dewi Mardiani

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kuasa hukum model Novi Amilia (25 tahun), Chris Sam Siwu, mengatakan bahwa kliennya telah menjalani proses detoksifikasi dan Novi tidak merasa kesakitan.

Chris menuturkan, dirinya telah melihat jumpa pers Rumah Sakit Ketergantungan Obat (RSKO) Cibubur, Jakarta Timur tentang kondisi Novi, Senin (22/10) siang. “Dengan adanya proses detoksifikasi yang dilalui Novi, artinya Novi tidak ketergantungan obat-obatan, karena dia tidak kesakitan,” ujar Chris, Senin (22/10) sore.

Sementara itu direktur RSKO, Laurentius Panggabean, mengatakan pihaknya tidak pernah mengekspos kesehatan Novi. “No comment. Itu rahasia medik yang masih dipegang teguh. Jadi, kami belum dan tidak memberikan,” kata Laurentius.

Laurentius juga menambahkan, sebenarnya saat ini pihaknya masih melakukan proses pemeriksaan dan observasi kondisi Novi untuk menentukan berapa lama dia dirawat. Memang, tambah Laurentius, Novi sudah dimintai keterangan kalau hasil kesehatannya dipublikasikan. “Novi mengatakan mau, tetapi tidak ada surat pernyataan tertulis, kan repot,” tutur Laurentius.

Kalaupun, Novi memang berkenan jika hasil kesehatannya di umumkan, kata dia, itu teserah Novi. Jadi bukan pihak RSKO yang mengumumkan, melainkan Novi sendiri. “Tetapi kondisi Novi dari hari ke hari semakin baik, dia sudah dapat tersenyum, ceria, dan berbaur dengan penghuni yang lain,” ujar Laurentius.

Novi Amalia adalah penabrak tujuh orang di Jalan Ketapang, Tamansari, Jakarta Barat, Kamis (11/10) lalu. Dengan mengendarai mobil Honda Jazz warna merah, perempuan ini menabrak mikrolet, pedagang kopi, sampai polisi. Saat massa marah, dan melihat Novi, massa malah tercengang, karena pelaku tabraan hanya mengenakan pakaian dalam. Dari hasil tes urine, Novi positif menggunakan narkotika jenis ekstasi, dan dirinya berada di bawah pengaruh alkohol ketika kejadian itu.

 
Berita Terpopuler