Polisi Amankan Kambing di Kedubes Myanmar

asiancorrespondent.com
Pengungsi Rohingya
Rep: Muhammad Ghufron Red: Dewi Mardiani

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polisi mengamankan seekor kambing dan sebilah pisau saat menertibkan aksi unjuk rasa ratusan massa di pelataran Kedubes Myanmar, Kamis (9/8) siang. Hewan dan benda tajam itu dianggap larangan saat gelaran aksi tersebut.

Para pengunjuk rasa membawa kambing dan pisau itu sebagai simbol kekerasan yang terjadi terhadap kaum minoritas Rohingya. Mereka sempat ingin menyembelih hewan tersebut di depan gerbang Kedubes Myanmar. "Biar mereka (kedubes) tahu bagaimana nasib kaum Rohingya di sana," kata salah satu pengunjuk rasa.

Menurut peserta unjuk rasa itu, etnis Rohingya banyak yang mengalami kematian, seperti kambing yang disembelih. Kaum minoritas itu dianggap seperti binatang, namun pemerintah Myanmar tidak melakukan upaya. Beruntung, sejumlah aparat kepolisian langsung mengamankan kambing dan pisau tersebut.

Hewan dan benda tajam itu pun saat ini diamankan di Mapolres Jakarta Pusat. Kabag Ops Polres Jakarta Pusat, AKBP Irsan mengatakan, kambing dan pisau itu diamankan karena dianggap tidak layak menjadi simbol orasi. Sebab para pengunjuk rasa ingin menyembelih. "Itu terkesan sadis," kata dia.

Meski tak mengalami kericuhan, namun aksi demonstrasi ini sempat dibubarkan karena dianggap tidak memberitahu aparat kepolisian. Irsan menilai aksi unjuk rasa itu diperbolehkan selama tak menggangu aktivitas masyarakat.

 
Berita Terpopuler