Jumat 20 Apr 2018 18:09 WIB

Guru Penampar Sembilan Siswa Ditetapkan Jadi Tersangka

Guru berinisial LS diduga menampar siswa SMK Kesatrian Purwokerto.

Kapolres Banyumas  AKBP Bambang Yudhantara Salamun,
Foto: ANTARA FOTO/Idhad Zakaria
Kapolres Banyumas AKBP Bambang Yudhantara Salamun,

REPUBLIKA.CO.ID, PURWUKERTO -- Penyidik Polres Banyumas menetapkan guru berinisial LS sebagai tersangka kasus pemukulan terhadap sembilan siswa SMK Kesatrian Purwokerto, Jawa Tengah. "Sudah ditingkatkan statusnya menjadi tersangka," kata Kapolres Banyumas AKBP Bambang Yudhantara Salamun di Purwokerto, Jumat (19/4).

Kapolres mengatakan, bahwa penyidik masih memeriksa LS guna mempertanggungjawabkan perbuatannya dengan jeratan Pasal 80 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan atas UU No. 23/2002 tentang Perlindungan Anak. LS yang diduga menampar sembilan murid itu terancam hukuman penjara 3, 5 tahun. Polisi akan mengembangkan dengan pasal lainnya.

"Kami coba analisis apakah bisa dikembangkan ke pasal lain untuk memberikan rasa keadilan," katanya.

Sebelumnya, video guru menampar siswa viral di dunia maya.

"Dalam video itu muncul tindakan seorang guru terhadap seorang korban. Setelah kami lakukan pemeriksaan, ada sembilan orang korban. Mereka terlambat masuk kelas, kemudian guru bersangkutan menegur dengan cara menampar," katanya.

Dua di antara sembilan korban, kata Kapolres, sempat mengeluhkan telinga berdengung usai ditampar. Pada saat ini, mereka sudah membaik.

Polres Banyumas hingga saat ini juga tengah melakukan pemeriksaan intensif terhadap 13 orang saksi, termasuk pelaku penamparan. Kapolres menambahkan bahwa pelaku merupakan guru komputer di SMK tersebut.

"Dia adalah guru tidak tetap," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement