Rabu , 10 Aug 2016, 09:49 WIB

Kemenpar akan Sertifikasi SMK Pariwisata Tingkatkan SDM

Red: Angga Indrawan
Republika/ Rendra Purnama
Arief Yahya (Ilustrasi)
Arief Yahya (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pariwisata akan melakukan sertifikasi kompetensi terhadap tenaga profesional lulusan SMK jurusan pariwisata guna meningkatkan kualitas sumber daya manusia di sektor pariwisata. Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan sertifikasi kompetensi harus dipercepat untuk mengejar kebutuhan 500.000 tenaga pariwisata profesional bersertifikat.

"Pertama (sertifikasi) dari kementerian, kedua industri, ketiga perguruan tinggi. Itu pun masih belum cukup akhirnya sepakat untuk mengambil sumber keempat dari SMK pariwisata, akan kami 'certified' juga," kata Menteri Arief Yahya di Jakarta, Selasa (9/8).

Arief mengatakan saat ini ada 288.000 tenaga pariwisata profesional yang sudah disertifikasi sejak 2010, namun SDM yang dibutuhkan seharusnya mencapai 500 ribu orang. Adapun tenaga profesional dari kementerian hanya mencapai 75.000 dan kontribusi paling banyak dari industri pariwisata sebanyak 200 ribu orang.

Oleh karenanya, ia berharap akselerasi sertifikasi kompetensi dapat memenuhi kebutuhan tenaga pariwisata profesional Indonesia dan negara anggota ASEAN. Selain itu, Kemenpar juga mengusulkan adanya program pertukaran pelajar (student exchange program) baik untuk pelajar SMK Pariwisata maupun sekolah tinggi pariwisata (STP) guna meminimalisasi kendala bahasa sehingga kualitas SDM Indonesia dapat setara level Asia Tenggara.

"Saya sudah usulkan adanya 'student exchange program' agar anak-anak kita nanti saat mahasiswa sudah merasakan paling tidak sembilan negara. Kita harus sadar kelemahan kita pada umumnya pada bahasa. Berbeda dengan Singapura, Malaysia dan Filipina yang bahasa Inggrisnya lebih bagus," ujar Arief. Menurut dia, kemampuan berbahasa Inggris tenaga profesional Indonesia masih dalam peringkat 5 di Asia Tenggara.