Jumat 20 May 2011 07:20 WIB

Sebuah Momentum Bagi Kebangkitan Industri Kreatif Indonesia

Rektor Universitas Bina Nusantara (Binus) Prof. Dr. Ir. Harjanto Prabowo, MM, Direktur Utama Bina Indonusa System Robert T. Hadipuspito, Direktur Utama Telkomsel Sarwoto Atmosutarno, dan VP Digital Music & Content Management Telkomsel Krish Pribadi seusai
Rektor Universitas Bina Nusantara (Binus) Prof. Dr. Ir. Harjanto Prabowo, MM, Direktur Utama Bina Indonusa System Robert T. Hadipuspito, Direktur Utama Telkomsel Sarwoto Atmosutarno, dan VP Digital Music & Content Management Telkomsel Krish Pribadi seusai

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Meningkatnya kebutuhan akan konten dan aplikasi telah melahirkan apa yang disebut sebagai industri kreatif. Di Indonesia, sekalipun industri kreatif belum tumbuh optimal, karya-karya yang lahir dari industri kreatif di Indonesia telah diperhitungkan di tingkat global.

Direktur Utama Telkomsel, Sarwoto Atmosutarno, industri kreatif di Indonesia memiliki daya saing tinggi di pasar global. Ia menyebut daya saing industri kreatif di Indonesia patut dibanggakan dan bisa dijadikan ikon bagi daya saing bangsa ini.

Prospek industri kreatif di Indonesia sendiri sangat menjanjikan. Sejauh ini, industri kreatif di Indonesia membutuhkan dukungan semua pihak agar bisa tumbuh lebih optimal lagi, baik fasilitasi, dukungan pengembangan, termasuk pasar untuk karya-karya mereka. Sebagai operator seluler, Telkomsel telah banyak memberi kontribusi bagi perkembangan dan pertumbuhan industri kreatif di Indonesia.

Direktur Utama Telkomsel, Sarwoto Atmosutarno menyatakan industri kreatif di Indonesia memiliki daya saing tinggi di pasar global. Ia menyebut daya saing industri kreatif di Indonesia patut dibanggakan dan bisa dijadikan ikon bagi daya saing bangsa ini.

Karena itu, memberi peluang bagi content provider di Indonesia untuk mengisi kebutuhan konten dan aplikasi pelanggan Telkomsel merefleksikan dukungan itu. Karena bagaimanapun juga, dengan memiliki pelanggan sebanyak 100 juta, Telkomsel secara tidak langsung telah menciptakan pasar potensial untuk industri kreatif di Indonesia.

Telkomsel sendiri saat ini menyediakan sekitar 4.000 konten dan aplikasi. Sekitar 2.000 diantaranya berupa games. Konten dan aplikasi ini akan terus dikembangkan sesuai dengan kebutuhan pelanggan.

Guna lebih mengoptimalkan kalangan industri kreatif nasional berkreasi, Telkomsel juga telah mengembangkan toko konten dan aplikasi, Telkomsel Apps Store. Melalui toko ini, industri kreatif bisa menjajakan produknya ke seluruh pelanggan Telkomsel. Lebih dari sekadar menjajakan, para kreator juga akan menikmati manfaat-manfaat ekonomi dari karya-karyanya secara transparan dan akuntabel.

Model bagi hasil yang diterapkan Telkomsel pada layanan Nada Sambung Pribadi, dinilai telah memberikan perlindungan yang optimal akan hak-hak para pihak yang terkait dengan layanan ini. Sistem yang transparan dan akuntabel tidak saja melindungi hak para pihak, namun juga mampu menghindari terjadinya konflik diantara para pihak. Pendekatan serupa yang diterapkan pada toko konten dan aplikasi, tentu saja akan memberikan jaminan perlindungan hak kepada para pihak yang terkait disini.

Upaya membangun sebuah ekosistem industri kreatif yang sehat, telah lama dirintis Telkomsel. Langkah awal adalah melakukan kerja sama dengan para pengembang aplikasi ( content provider). ''Saat ini kami telah menjalin kerja sama dengan sekitar 460-an penyedia konten,'' kata Sarwoto.

Para penyedia konten itu memasok ribuan berbagai konten dan aplikasi-ke Telkomsel. Para penyedia konten memasok konten karya mereka sendiri, juga karya para mitra penyedia konten. Selain melakukan kerja sama dengan pengembang konten nasional, Telkomsel juga melakuka kerja sama dengan pengembang konten global, seperti Google, Yahoo, EA dan sejumlah -pengembang konten global yang lain.

Rupanya, kerja sama dengan para penyedia konten dinilai belum cukup. Telkomsel memperluas kerja sama dengan para pengembang atau kreator konten dan aplikasi. Salah satu komunitas yang menjadi sasaran program ini adalah para pengembang konten dan aplikasi berbasis Android. Sebagai salah satu operator yang menyediakan layanan untuk pengguna ponsel Android, Telkomsel merasa terpanggil untuk mendorong para pengembang konten dan aplikasi Android mengoptimalkan kreasi-kreasi mereka.

Di sisi lain, Telkomsel juga menyediakan fasilitas dan dukungan agar lahir para pengembang konten Android yang lebih banyak lagi. Melalui pendekatan ini, diharapkan para pengembang konten dan aplikasi berbasis Android bisa memanfaatkan peluang pasar yang sangat besar di tingkat global, regional maupun di tingkat nasional.

Android di pasar global memang tengah booming. Pertumbuhan jumlah konten dan aplikasi Android sangat menggembirakan, bahkan mulai menggeser konten dan aplikasi yang dikembangkan Symbian, karakteristik dan kebutuhan para pelaku usaha di sektor ini. Kehadiran solusi ini diharapkan mampu meningkatkan pertumbuhan, perkembangan dan produktivitas usaha mikro, kecil dan menengah di Indonesia.Blackberry bahkan Apple.

Memang, perkembangan Android di tingkat global belum terasa gaungnya di tingkat nasional. Pengguna ponsel Android di Indonesia masih sedikit. Di Telkomsel, misalnya, pengguna ponsel Android belum mencapai  100 ribu. Android masih berkembang di kalangan gadget freak.

Namun pertumbuhan yang tinggi pengguna ponsel ini dari waktu ke waktu, mengindikasikan bahwa Android bakal mengalami pertumbuhan signifikan. Ia boleh jadi akan mampu melampaui pertumbuhan pengguna Blackberry dalam waktu dekat ini. Apalagi tablet-yang mayorits menggunakan sistem operasi Android--, mulai popular.

Sejauh yang bisa diamati, masih lambatnya pertumbuhan Android antara lain dipengaruhi oleh harga device yang masih mahal, serta masih kurangnya edukasi mengenai Android di kalangan pelanggan seluler. Sekalipun demikian banyak kalangan yang optimistik bahwa Android akan diminati pelanggan seluler di Indonesia.

Yang jelas, hadiran Blackberry, iPhone, Android  dan tablet, boleh jadi menjadi semacam ikon akan meningkatnya kebutuhan konten dan aplikasi di kalangan pelanggan seluler Indonesia. Bagaimanapun juga, device ini merefleksikan sebuah gaya hidup baru, dimana ponsel tidak semata-mata perangkat untuk berkomunikasi, namun juga bisa digunakan untuk berinteraksi, bertransaksi, serta mendukung kegiatan utama sehari-hari para penggunanya.

Kebutuhan akan optimalisasi device pada giliranya membuka peluang dan pasar baru bagi industri konten dan aplikasi di Indonesia. Telkomsel, rupanya, tengah membangun ekosistem yang kuat di sektor ini.

Tak berhenti pada komunitas Android, Telkomsel melebarkan sayap ke kalangan kampus untuk mendorong tumbuhnya technopreneurship. Dari kerja sama dengan Universitas Bina Nusantara, Jakarta, Telkomsel berhasil menggandeng sekitar 100 mahasiswa pengembang konten dan aplikasi. ''Dari Kerjasama dengan Binus kami mendapat tambahan 100 pengembang konten dan aplikasi. Ini sangat menggembirakan,'' ujar Sarwoto.

Ini berarti ada sekitar 560-an pengembang konten dan aplikasi yang telah bergabung dengan Telkomsel. Direktur Utama Telkomsel memastikan bahwa Telkomsel akan terus mengembangkan kerja sama dengan berbagai pihak. '' Kami mengharapkan dalam satu atau dua tahun ini, 1.000 pengembang konten dan aplikasi yang telah bekerjasama dengan kami,'' jelas Sarwoto.

Lebih dari sekadar kerja sama, Telkomsel menurut Sarwoto memberikan dukungan dan fasilitas yang dibutuhkan. ''Melalui lembaga pendidikan kami berupaya memfasilitasi komunitas mahasiswa yang memiliki talenta dalam mengembangkan konten dan aplikasi yang bisa dioptimalkan untuk menjadi peluang usaha. Kami berharap program ini mampu melatih mahasiswa untuk menjadi wirausahawan dan mewadahi hasil karya konten dan aplikasi yang mereka kembangkan untuk ditawarkan kepada pelanggan Telkomsel,” kata Sarwoto.

Kampus, menjadi sasaran bagi program Technoprenurship yang dikembangkan Telkomsel. Setelah Universitas Bina Nusantara, akan dijalin kerja sama dengan sejumlah perguruan tinggi, seperti Sekolah Tinggi Telkom, Institut Teknologi Bandung, Universitas Gadjah Mada, Instutut Teknologi 10 November Surabaya, juga perguruan tinggi di luar Jawa seperti Universitas Hasanudin.

Di sisi yang lain, Telkomsel juga berkomitmen untuk mendorong para pengembang konten mengembangkan solusi untuk usaha mikro, kecil dan menengah di  Indonesia. Pertimbangannya, belum banyak solusi untuk usaha mikro, kecil dan menengah yang sesuai dengan karakteristik dan  kebutuhan para pelaku usaha di sektor ini. Kehadiran solusi ini diharapkan mampu meningkatkan pertumbuhan, perkembangan dan produktivitas usaha mikro, kecil dan menengah di Indonesia.

Mendorong lahirnya 1.000 pengembang konten dan aplikasi, serta perhatian terhadap ketersediaan solusi bagi usaha mikro, kecil dan menengah di Indonesia pada gilirannya menggambarkan kepedulian Telkomsel kepada bangsa ini. Ia sekaligus menjadi momentum kebangkitan industri kreatif di Indonesia yang mampu memenuhi kebutuhan di dalam negeri, pasar global sekaligus meningkatkan daya saing Indonesia di pasar global.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement