Ahad 31 Jan 2021 14:36 WIB

Covid-19 Pengaruhi Kesuburan Pria?

Diperlukan lebih banyak penelitian untuk mengambil kesimpulan mengenai kesuburan pria

Rep: Haura Hafizhah/ Red: Dwi Murdaningsih
Seorang pria sedang mengenakan masker (ilustrasi).
Foto: www.freepik.com
Seorang pria sedang mengenakan masker (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ada penelitian yang menyatakan bahwa pria yang terkena penyakit Covid-19 dapat merusak kualitas sperma dan mengurangi kesuburan. Namun, hal ini masih diteliti lebih lanjut oleh para ahli.

"Temuan ini memberikan bukti eksperimental langsung pertama bahwa sistem reproduksi pria dapat menjadi sasaran dan dirusak oleh Covid-19. Efek pada sel sperma ini dikaitkan dengan kualitas sperma yang lebih rendah dan potensi kesuburan yang berkurang,” kata

Baca Juga

salah satu peneliti di Universitas Justus Liebig di Jerman Behzad Hajizadeh Maleki dikutip dari newskuwaittimes pada Ahad, (31/1).

Dia melanjutkan meskipun efek ini cenderung meningkat dari waktu ke waktu, efek tersebut tetap secara signifikan dan abnormal lebih tinggi pada pasien Covid-19. Menurutnya, semakin parah penyakitnya, semakin besar perubahannya. Dia mengatakan sistem reproduksi pria perlu dianggap sebagai jalur yang rentan terhadap infeksi Covid-19 dan dinyatakan sebagai organ berisiko tinggi oleh organisasi kesehatan dunia.

Para ahli yang tidak terlibat dalam penelitian ini menyambut baik penelitian tersebut. Namun, para ahli memperingatkan diperlukan lebih banyak penelitian sebelum menarik kesimpulan yang keras dan cepat.  

Hal ini ditanggapi oleh Direktur Embriologi CARE Fertility Group di Inggris Alison Campbell. Menurutnya, pria seharusnya tidak terlalu khawatir. Sebab, saat ini tidak ada bukti pasti kerusakan sperma pria dengan jangka panjang yang disebabkan oleh Covid-19.

"Hasilnya bisa saja tidak tepat oleh fakta bahwa pria yang sembuh dari Covid-19 diobati dengan kortikosteroid dan terapi antivirus sedangkan kelompok kontrol tidak. Harus ada data yang kuat untuk diinterpretasikan," kata dia.

Ia menambahkan beberapa indikator penurunan kualitas sperma bisa jadi karena faktor selain Covid-19. Ia mencatat lebih banyak pria dalam kelompok Covid-19 yang kelebihan berat badan.  Fakta sederhana hanya satu kelompok yang sakit parah apapun penyebabnya juga perlu diperhitungkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement