Kamis 13 Aug 2020 06:55 WIB

Penjualan Smartphone di AS tumbuh di Kuartal Kedua

Diperkirakan, 70 persen ponsel pintar yang dikirim ke AS dibuat di China.

Rep: Noer Qomariah/ Red: Friska Yolandha
Pegawai toko menata ponsel di Apple Store Beijing, China, Rabu (26/2). Penjualan Iphone di China mengalami penurunan drastis sepanjang Februari 2020.
Foto: AP Photo/Ng Han Guan
Pegawai toko menata ponsel di Apple Store Beijing, China, Rabu (26/2). Penjualan Iphone di China mengalami penurunan drastis sepanjang Februari 2020.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menurut laporan terbaru Canalys, pengiriman ponsel pintar di Amerika Serikat (AS) tumbuh 11 persen selama periode April hingga Juni dibandingkan kuartal sebelumnya. Pasar masih mengalami penurunan lima persen dibandingkan waktu yang sama tahun lalu.

Dilansir dari GSM Arena, Kamis (13/8), harga rata-rata ponsel pintar baru di Amerika Serikat adalah 503 dolar AS. Besaran harga tersebut 10 persen lebih rendah dari harga kuartal pertama 2020. Canalys memperkirakan 70 persen ponsel pintar yang dikirim ke Amerika Serikat untuk kuartal kedua 2020 dibuat di China dengan peningkatan 10 persen qtq. 

Baca Juga

Tujuh dari sepuluh perangkat yang dijual di Amerika Serikat adalah ponsel Apple atau Samsung dengan Apple sendiri mengirimkan 15 juta unit yang mengesankan dan mengamankan 47 persen pangsa pasar. Berikutnya adalah Samsung yang mengelola 7,4 juta pengirman yang menyamai angka dari tahun lalu. LG melengkapi tiga besaar dengan 3,5 juta pengiriman dan pangsa pasar 11 persen. Lenovo (2,2 jutaa pengiriman) dan TCL (1,3 juta) menyelesaikan lima besar.

Menurut Vincent Thielke dari Canalys, pandemi Covid-19 ditambah dengan pengeluaran kinsmen yang diperketat mencegah adopsi ponsel 5G. Kemudian ditambah dengan jangkauan jaringan yang terbatas, pengguna lebih suka menggunakan perangkat 4G.

Apple iPhone 11 dan SE (2020) adalah ponsel terlaris di kuartal ini. Samsung melihat pengiriman seri Galaxy S20 mengecewakan, meskipun Galaxy A10e dan A20 mendapat banyak perhatian dari pembeli.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement