Rabu 20 Jan 2021 11:31 WIB

Robot Ini Bisa Ambil Sampel dari Hidung untuk Tes PCR Covid

Jepang menyasar penggunaan robot untuk meningkatkan kapasitas tes covid-19.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Dwi Murdaningsih
Menteri Kesehatan Jepang Norihisa Tamura menyaksikan demonstrasi prototipe mesin penguji Covid-19 otomatis yang menggunakan lengan robot.
Foto: REUTERS/Akira Tomoshige via japantoday
Menteri Kesehatan Jepang Norihisa Tamura menyaksikan demonstrasi prototipe mesin penguji Covid-19 otomatis yang menggunakan lengan robot.

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO—Menteri Kesehatan Jepang Norihisa Tamura menyaksikan demonstrasi prototipe mesin penguji Covid-19 otomatis yang menggunakan lengan robot. Robot mengambil sampel dari hidung seseorang dan dapat mengirimkan hasilnya dalam waktu sekitar 80 menit pada Selasa (19/1).

Dilansir dari Japan Today, Rabu (20/1), sistem robot, yang dibangun oleh Kawasaki Heavy Industries Inc ini dapat diangkut dengan truk dan dipasang di stadion, taman hiburan dan pertemuan massal lainnya.

Baca Juga

“Melihat tren global, kami perlu meningkatkan jumlah orang yang menerima tes dan permintaan untuk tes pencegahan meningkat,” ujar Norihisa Tamura pada wartawan saat demonstrasi tersebut.

Perdana Menteri Pemerintahan Yoshihide Suga telah menuai kritik atau kurangnya pengujian di Jepang. Pemerintahnya berada di bawah tekanan untuk menunjukkan bahwa pandemi telah terkendali dengan waktu kurang dari 200 hari sampai dimulainya Olimpiade Musim Panas di Tokyo yang sudah tertunda setahun, sementara vaksinasi belum dimulai.

Penggunaan sistem pengujian robot dapat membantu melindungi tenaga medis dan meningkatkan akurasi secara keseluruhan, kata Tamura. Dia tidak berkomitmen menggunakan set-up Kawasaki Heavy.

Fasilitas prototipe yang didemonstrasikan pada Selasa (19/1) menggunakan lengan robotik yang digerakkan oleh manusia untuk mengumpulkan sampel dari individu dan melakukan tes polymerase chain reaction (PCR). Sistem ini bertempat di dalam kontainer pengiriman bergerak 40 kaki yang dapat memproses hingga 2.000 sampel setiap 16 jam.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement