Ahad 17 Oct 2021 11:54 WIB

Telkom Gandeng Huawei Kembangkan Kurikulum Data Science

Pengembangan kurikulum untuk merealisasikan target 600 talenta digital per tahun

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Gita Amanda
PT Telekomunikasi Indonesia (Tbk), melalui Telkom Corporaten University-Indonesia Telecommunication and Digital Research (CorpU-ITDRI), mengembangkan kurikulum data science.  (ilustrasi)
Foto: Telkom
PT Telekomunikasi Indonesia (Tbk), melalui Telkom Corporaten University-Indonesia Telecommunication and Digital Research (CorpU-ITDRI), mengembangkan kurikulum data science. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Mengantisipasi kebutuhan talenta digital Indonesia yang kian menanjak, PT Telekomunikasi Indonesia (Tbk), melalui Telkom Corporaten University-Indonesia Telecommunication and Digital Research (CorpU-ITDRI), mengembangkan kurikulum data science. Kurikulum tersebut dikembangkan bekerja sama dengan Huawei Indonesia.

Menurut SGM-Chairman Telkom CorpU-ITDRI, Jemmy V Cofindo, pengembangan kurikulum tersebut untuk membantu merealisasikan target pencetakan 600 ribu talenta digital per tahun. Karena, saat ini kebutuhan talenta digital Indonesia sampai 2030 mencapai 9 juta orang.

Baca Juga

"Sesuai dengan aspirasi Indonesia Maju yang dicanangkan oleh Presiden Republik Indonesia, Telkom melalui ITDRI telah menginisiasi kerja sama dengan Pentahelix, dengan membuat berbagai program akselerasi di bidang learning, research and innovation, yaitu joint learning, joint curriculum, joint research dan inovasi bersama yang sesuai," ujar Jemmy dalam siaran persnya akhir pekan ini.

Menurut Jemmy, data science, dipilih karena lingkupnya paling luas di seluruh industri/sektor yang ada dan juga merupakan fundamental untuk mengekstrak suatu informasi berharga dari data (sumber) hingga menghasilkan keputusan yang berdampak pada bisnis. Selain itu, data science juga membantu pembuatan, perencanaan strategis, dan lainnya.

"Seorang invidu yang mempelajari data science dapat mengarah pada keunggulan kompetitif suatu bisnis berdasarkan persaingan bisnis yang ada," katanya.

Menurutnya, dalam kurikulum yang dikembangkan ITDRI dqn Huawei tersebut membahas materi terkait market Information Communications and Technology (ICT) Indonesia di bidang Big Data.

Pada kerja sama tersebut, kata dia, Huawei Indonesia yang berperan sebagai Learning Partner dipercaya dapat memperkuat fondasi dari tiga pilar utama ITDRI, yaitu Learning, Innovation, dan Research. Tak hanya sekedar kurikulum, melalui kerja sama tersebut ITDRI bersama Huawei Indonesia ingin menghasilkan inovasi dan talenta baru khususnya pada bidang teknologi baru seperti 5G, AI, Big Data, IoT, serta Cloud.

"Huawei Indonesia menjadi salah satu mitra ITDRI terpercaya untuk mengembangkan, membangun, dan mempertahankan kemampuan bakat Digital yang kuat," katanya.

Sebelum mengembangkan kurikulum data science, kata dia, ITDRI dan Huawei Indonesia juga sepakat untuk memulai perjalanan pengembangan bakat Talenta Digital dengan mengadakan assessment terkait kurikulum tersebut. "ITDRI dan Huawei Indonesia mengawalinya dengan mengadakan lokakarya inovasi dan pembelajaran bersama, yang pesertanya dipilih berasal dari instansi Pemerintah, Industri Swasta, serta Perguruan Tinggi," katanya.

Menurutnya, tujuan dari assessment data Ilmu Pengetahuan untuk memahami kompetensi teknis dan kesenjangan pengetahuan pada target audience. Laporan analisa data gap dari hasil analisis Teknis Data Science akan memungkinkan ITDRI dan Huawei Indonesia untuk mengembangkan program pelatihan Big Data yang sesuai dengan kebutuhan industri.

Setelah dilakukan assessment, sebagai implementasi dari Joint Curriculum Data Science, ITDRI bersama Huawei Indonesia menggelar sebuah lokakarya bertajuk “The New Horizon of Data Science”. "Tak sampai disitu, hasil kolaborasi ITDRI dengan Huawei Indonesia tersebut juga diunggah ke dalam aplikasi myDigiLearn milik Telkom CorpU agar dapat diakses dan dipelajari oleh publik," kata Jemmy.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement