Sabtu 29 Sep 2018 13:37 WIB

Telkomsel Pulihkan Jaringan di Palu

Jaringan TelkomGroup terganggu karena terbatasnya pasokan listrik.

Sebuah masjid tampak rusak parah di Kota Palu, Sulteng, setelah diguncang gempa dan diterjang tsunami, Sabtu (29/9).
Foto: AP
Sebuah masjid tampak rusak parah di Kota Palu, Sulteng, setelah diguncang gempa dan diterjang tsunami, Sabtu (29/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Telkomsel terus berupaya memulihkan layananan telekomunikasi akibat gempa bumi berkekuatan 7.4 Manitudo yang mengguncang Donggala, Sulawesi Tengah pada hari Jumat (28/9) pukul 18.02 WITA. Saat ini layanan komunikasi SMS dan suara berangsur pulih dengan penurunan kualitas layanan. Penurunan kualitas ini disebabkan terputusnya dan terbatasnya pasokan listrik dan terputusnya Fiber optik.

GM External Corporate Communication Telkomsel, Denny Abidin mengatakan TelkomGroup dan Telkomsel berupaya maksimal untuk mempercepat pemulihan layanan telekomunikasi di Palu dengan membawa mobile power sebagai perangkat penunjang catuan listrik untuk keperluan proses recovery infrastruktur jaringan komunikasi.

Kominfo Kirim 30 Telepon Satelit ke Donggala

“Kami atas nama Telkomsel turut berduka atas terjadinya bencana gempa di Sulawesi Tengah ini dan memohon maaf atas ketidaknyaman akibat gangguan layanan telekomunikasi yang terjadi. Saat ini pun kami tengah mengirimkan tim unit siaga bencana, tim TERRA (Telkomsel Emergency Response & Recovery Activity) dari kota terdekat untuk segera membantu pendirian posko darurat serta percepatan pemulihan layanan jaringan telekomunikasi,” kata Denny.

Gempa berkekuatan 7,7 skala richter (SR) mengguncang Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah berdampak hingga Palu, Jumat (28/9). Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho belum bisa memastikan berapa jumlah korban yang meninggal akibat tsunami di Kota Palu.

Menurut Sutopo, tim SAR dan relawan telah menemukan beberapa korban meninggal akibat tsunami di Kota Palu dan Donggala. Akan tetapi, jumlah korban akibat tsunami itu belum diketahui dan masih didata.

Jumlah korban yang sudah dipastikan adalah sebanyak 48 orang meninggal dunia akibat gempa dan tsunami. Data ini terakhir diperbarui pada pukul 10.00.

"Sebanyak 48 orang meninggal, data sementara masih bisa bertambah," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho di Kantor BNPB, Jakarta Timur, Sabtu (29/9).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement