Senin 10 Dec 2018 20:25 WIB

Ini Profil Desa Digital Pertama di Jabar

Desa digital akan dikembangkan di 5.300 desa lainnya di seluruh Jabar.

Rep: Lilis Handayani/ Red: Dwi Murdaningsih
Gubernur Jabar, Ridwan Kamil meresmikan Kampung Perikanan Digital di Desa Puntang, Kecamatan Losarang, Kabupaten Indramayu, Senin  (10/12). Keberadaan kampung digital itu diharapkan bisa meningkatkan produksi dan penghasilan petambak
Foto: Republika/Lilis Sri Handayani
Gubernur Jabar, Ridwan Kamil meresmikan Kampung Perikanan Digital di Desa Puntang, Kecamatan Losarang, Kabupaten Indramayu, Senin (10/12). Keberadaan kampung digital itu diharapkan bisa meningkatkan produksi dan penghasilan petambak

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Gubernur Jabar Ridwan Kamil meluncurkan program Desa Digital di Desa Puntang, Kecamatan Losarang, Kabupaten Indramayu, Senin (10/12). Program tersebut nantinya akan dikembangkan ke 5.300 desa lainnya di seluruh Jabar.

"Ini peristiwa bersejarah. Kita tunjukkan pada dunia bahwa ada desa di Indramayu yang menjadi percontohan nasional tentang transformasi dari manual ke digital," ujar pria yang akrab disapa Emil itu.

Desa digital merupakan program pemberdayaan masyarakat melalui pemanfaatan teknologi digital dan internet dalam pengembangan potensi desa, pemasaran, percepatan akses dan pelayanan informasi.

Dengan menjadi desa digital, maka seluruh pelayanan publik di desa akan didigitalisasi, terkoneksi dengan jaringan nirkabel dan memiliki command center. Selain itu, di desa tersebut juga memiliki akun media sosial untuk promosi dan berita, sistem e-commerce serta aplikasi yang sesuai dengan karakter dan potensi ekonomi di tiap desa.

"Kita memulai visi digital inklusif ini untuk mengurangi ketimpangan teknologi, dengan memulai program desa digital di Desa Puntang, Kecamatan Losarang, yang ekonomi utamanya di bidang perikanan,’’ kata Emil.

Dalam program Desa Digital di Desa Puntang, diterapkan aplikasi e-Fishery. Yakni, metode pemberian pakan ikan lele yang diatur waktu dan jumlahnya secara ilmiah melalui smartphone. Di desa tersebut, budidaya perikanan yang banyak dikembangkan para petambak adalah ikan lele.

Selama ini, panen ikan lele yang dilakukan petambak di Desa Puntang dengan budidaya secara manual hanya tiga sampai empat kali per tahun. Namun dengan menggunakan e-Fishery, maka panen tersebut bisa meningkat menjadi enam kali per tahun.

"Jadi nanti perputaran penjualan ikan lele di Indramayu yang biasanya Rp 1 triliun per tahun, bisa naik dua kali lipat menjadi Rp 2 triliun per tahun,’’ kata Emil.

Jika konsep digital itu diterapkan di seluruh bidang ekonomi desa, lanjut Emil, maka perekonomian desa dan Jabar akan meningkat pesat. Dengan demikian, warga desa tidak perlu datang ke kota dan cukup tinggal di desa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement