REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- PT Telkomsel (Tbk) memulai proses pembangunan enam sumur bor untuk mengatasi persoalan krisis air bersih dihadapi warga terdampak gempa bumi di Nusa Tenggara Barat. Direktur Utama Telkomsel Ririek Adriansyah mengatakan saat ini kebutuhan utama pengungsi masih terkait dengan masalah penyediaan air bersih.
"Ke depannya kami terus berupaya agar kebutuhan air bersih tersebut bisa terus didapat oleh para pengungsi. Tidak hanya melalui penyediaan tangki air, karena nantinya pasti akan tergantung kepada pihak lain," katanya.
Ia mengatakan pembuatan enam sumur bor dilakukan bekerja sama dengan relawan. Sebagian besar sumur bor akan dibangun di Kabupaten Lombok Utara karena daerah terdampak gempa bumi paling parah. Selain itu, di Kabupaten Lombok Timur.
Namun, kata Ririek, daerah-daerah lain yang terdampak gempa juga tetap menjadi perhatian untuk diberikan bantuan. Misalnya di Kabupaten Lombok Barat dan Pulau Sumbawa.
"Tahap awal ada enam titik yang sudah diajukan oleh para pengungsi melalui relawan. Kami tentu akan terus bergerak menyalurkan bantuan hingga kondisi di NTB, pulih kembali," ujarnya.
Menurut Ririek, kebersamaan dengan para korban gempa tidak hanya dirasakan bersama pada awal-awal kejadian. Masyarakat NTB masih perlu pendampingan hingga mereka benar-benar merasa aman dari rasa takut yang berkepanjangan.
"Kami juga terus berupaya untuk menggali terkait kebutuhan ke depan yang bisa kami berikan untuk para pengungsi agar lebih bermanfaat lagi bagi mereka nantinya," ucapnya.
Jajaran Telkomsel juga memberikan bantuan phsycosocial kepada pengungsi melalui Tim Terra (Telkomsel Emergency Response & Recovery Activity) di beberapa posko pengungsian. Selain itu, Telkomsel menyalurkan bantuan puluhan paket logistik.
Satu paket terdiri atas satu set tenda berikut alasnya, selimut, lampu, dan berbagai kebutuhan harian lainnya. Sebanyak 100 toren (tandon air) dan 66 toreit juga telah diserahkan langsung ke lokasi pengungsian.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
