Jumat 06 Jul 2018 03:25 WIB

Demam Piala Dunia Dongkrak Pelanggan Indihome

Hingga akhir Juni lalu jumlah pelanggan Indihome nasional mencapai 4,8 juta.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Ani Nursalikah
PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) melalui layanan IndiHome menyiarkan langsung rangkaian pertandingan Piala Dunia 2018.
Foto: Telkom
PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) melalui layanan IndiHome menyiarkan langsung rangkaian pertandingan Piala Dunia 2018.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Demam Piala Dunia 2018 di Rusia mendorong peningkatan jumlah pelanggan televisi berbayar. Menurut Deputy General Manager PT Telkom Indonesia (Persero) Wilayah Bandung, Linson Parlindungan, tingginya permintaan pelanggan ini karena kualitas gambar lebih jernih. Pelanggan lebih memilih menyaksikan pertandingan Piala Dunia melalui televisi berbayar karena kualitasnya itu.

"Perhelatan Piala Dunia mendorong peningkatan jumlah pelanggan Indihome. Saat ini rata-rata pertumbuhan pelanggan Indihome mencapai 10 ribu per bulan," ujar Linson pada Penyerahan Hadiah  Program Promo Indihome Paket Imlek di Grapari Telkom Group Lembong, Jln Lembong, Bandung, Rabu petang (4/7).

Linson mengatakan, alasan pelanggan umumnya adalah kejernihan gambar dan tayangannya yang bisa diputar ulang. Pelanggan bisa menonton pertandingan yang tidak sempat ditonton kapan pun.

Perhelatan Piala Dunia, kata dia, memberikan andil dalam akselerasi pencapaian target jumlah pelanggan Indihome 2018. Saat ini jumlah pelanggan Indihome di Bandung sudah mencapai 150 ribu dari target 200 ribu hingga akhir tahun.

Secara nasional, hingga akhir tahun, Telkom menargetkan jumlah pelanggan Indihome bisa mencapai 5,2 juta orang. Hingga akhir Juni lalu jumlah pelanggan Indihome nasional sudah mencapai 4,8 juta.

Menurut Linson, kendati jumlah televisi berbayar di Indonesia terus bertumbuh, tingkat peralihan pelanggan (churn rate) Indihome relatif terjaga. Permohonan untuk mencabut layanan tersebut hanya sekitar 0,5 persen.

Secara umum, sejumlah layanan televisi berbayar di Indonesia juga mengakui churn rate pelanggan mereka tidak sampai satu persen. Kondisi tersebut lebih baik dibandingkan dengan realisasi tahun lalu yang mencapai duapersen.

"Salah satu faktor yang bisa menekan churn rate adalah relatif minimnya gangguan dan respons cepat teknisi ketika terjadi gangguan," katanya.

Telkom menekan churn rate dengan memanfaatkan aplikasi. Telkom melengkapi aplikasi Indihome dengan layanan untuk melaporkan gangguan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement