Senin 02 Apr 2018 11:33 WIB

Pendapatan Data Telkomsel Diproyeksi Tumbuh Double Digit

Pelanggan Telkomsel tahun 2017 sudah mencapai 196,3 juta.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Dwi Murdaningsih
Pekerja melakukan penggantian antena pada menara BTS Telkomsel di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, Jakarta, Jumat (17/11). Telkomsel berencana menambah kapasitas jaringan pita lebar atau
Foto: Rekotomo/Antara
Pekerja melakukan penggantian antena pada menara BTS Telkomsel di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, Jakarta, Jumat (17/11). Telkomsel berencana menambah kapasitas jaringan pita lebar atau "broadband" di beberapa titik destinasi wisata prioritas, salah satunya adalah wilayah Kepulauan Seribu.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Langkah Telkom dan Telkomsel yang terus menggembangkan bisnis di luar voice, sms dan data seperti gencar menggembangkan bisnis Digital Lifestyle, Mobile Financial Services, Digital Banking dan layanan Digital Advertising, dinilai analis saham telekomunikasi cukup tepat.

Berdasarkan info memo yang diterbitkan Telkom disebutkan bahwa jumlah pelanggan Telkomsel tahun 2017 sudah mencapai 196,3 juta. Jika dibandingkan dengan pelanggan di tahun 2016 yang lalu, jumlah tersebut meningkat 12,9 persen.

Analis saham PT MNC Securities Victoria Venny mengatakan, dengan akusisi dan penggembangan usaha ke bisnis fintech dan IOT, membuat potensi pendapatan Telkomsel tidak tergantung lagi dari voice, sms dan data.

"Justru penggembangan new business saya lihat sebagai potensi pendapatan Telkom dan Telkomsel di masa mendatang," ujar Venny dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Senin (2/4).

Penggembangan usaha di luar bisnis intinya, kata Venny, dipastikan akan meningkatkan pertumbuhan trafik data Telkomsel. Selama dua tahun terakhir pertumbuhan pendapatan Telkomsel dari layanan data selalu double digit.

Dengan meningkatnya trafik yang berasal dari usaha baru seperti fintech dan layanan OTT, memberikan optimisme analis saham MNC Securities akan revenue Telkomsel yang terjaga di double digit.

"Revenue layanan data Telkomsel selalu tumbuh double digit dan jumlahnya dari tahun ke tahun terus meningkat. Perubahan teknologi dan kapasitas jaringan yang besar sangat menguntungkan Telkomsel dalam memperbesar revenue di layanan data. Tahun ini saya yakin pertumbuhan revenue data Telkomsel bisa double digit lagi," ujar Venny.

Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan oleh Telkom disebutkan, trafik data Telkomsel menggalami kenaikkan sebesar 126,2 persen menjadi 2,168,245 terabyte. Lonjakkan trafik tersebut mampu mendongkrak pendapatan Telkomsel dari bisnis layanan data.

Saat ini pendapatan yang disumbang dari Digital Business Telkomsel sudah memegang porsi 42,3 persen dari total revenue perseroan. Padahal tahun 2016 yang lalu kontribusi revenue data di Telkomsel baru 35,4 persen dari total pendapatan perseroan.

Kenaikkan revenue Telkomsel tersebut dinilai sangat baik disaat industri telekomunikasi nasional masih diwarnai perang tarif layanan data. Strategi Telkomsel yang tidak pernah mau terpancing dalam perang harga di layanan data dinilai analis saham MNC Securities sudah tepat.

Hal tersebut ditujukan untuk menjaga kesinambungan usaha dan kualitas layanan. Venny melihat kualitas dan layanan yang saat ini diberikan oleh Telkomsel kepada pelanggannya jauh di atas emiten telekomunikasi lainnya.

"Dengan cost structure perusahaan telekomunikasi yang semakin besar, saya melihat potensi perang harga di tahun 2018 tidak akan sebesar di tahun sebelumnya. Dan ini menguntungkan industri telekomunikasi nasional," kata Venny.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement