Kamis 02 Feb 2012 05:10 WIB

Bank Syariah tak Bisa Lagi Andalkan Produk Standar

Rep: Nuraini/ Red: Didi Purwadi
Ekonomi syariah (ilustrasi)
Foto: aamslametrusydiana.blogspot.com
Ekonomi syariah (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank syariah dinilai tak bisa lagi mengandalkan produk standar untuk menarik nasabah. Kompetisi di industri perbankan dinilai sudah sangat ketat. Apalagi, investment grade diprediksi memacu kinerja perbankan yang akan semakin meningkatkan kompetisi.

Wakil presiden chief business officer Markplus, Taufik, mengatakan faktor pertumbuhan ekonomi juga mempengaruhi persaingan dalam produk perbankan. Menurutnya, pertumbuhan ekonomi membuat negara semakin mengurangi jaminan pada warga negara. Karena itu, perbankan harus berinovasi untuk menawarkan berbagai produk yang sesuai dengan kebutuhan warga.

“Jika perbankan masih menawarkan basic product, itu akan susah (dilirik nasabah),“ ujarnya.

Tuntutan untuk inovasi produk semakin tinggi bagi bank syariah. Pasalnya, pangsa pasar bank syariah masih kecil. Untuk memenangkan kompetisi di kelas bisnis bank syariah dengan aset yang relatif kecil, itu diperlukan perluasan jaringan ke sektor mikro.

Sementara, penelitian MarkPlus Insight tentang pemasaran perbankan 2012 menunjukkan ada sejumlah faktor yang mendorong nasabah memilih produk perbankan. MarkPlus melakukan penelitian kuantitif yang melibatkan 1912 responden di seluruh Indonesia. Hasilnya, keamanan tabungan secara umum masih menjadi pertimbangan utama nasabah dalam memilih produk tabungan.

Akan tetapi, alasan nasabah dalam memilih produk bank berbeda-beda. Reputasi, kemudahan transaksi, kemudahan jangkauan, dan pelayanan masih menjadi alasan utama pemilihan bank.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement