Jumat 12 Aug 2011 13:11 WIB

Ekonomi Barat Melemah, Peluang Instrumen Syariah

Rep: Sefti Oktarianisa/ Red: Didi Purwadi
Adiwarman Karim
Foto: republika
Adiwarman Karim

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA – Melemahnya perekonomian di sejumlah negara Barat, termasuk Amerika Serikat dan Eropa, memberi peluang tersendiri bagi meningkatnya aliran dana ke dalam negeri. Pengamat ekonomi syariah dan juga Direktur Karim Consulting, Adiwarman Karim, menilai sejumlah instrumen syariah bisa mengambil kesempatan dari capital inflow yang banyak masuk ke Tanah Air.

“Pasar modal syariah bisa menggambil peluang dari banyaknya dana yang masuk sini,” katanya saat ditemui Republika. Ia berujar ini jugalah yang menyebabkan Bursa Efek Jakarta (BEJ) mengeluarkan Jakarta Islamic Indexs (JII) untuk mengantisipasi kemungkinan banjir dana ke dalam negeri.

Hal senada juga terlihat dari pasar bursa komoditi syariah. Diutarakannya ketika dollar dan euro naik, mau tak mau harga komoditi juga akan naik. Dominasi Indonesia sebagai penghasil komoditas akan menyebabkan keuntungan tersendiri bagi negara ini.

Peluang lainnya juga bisa didapat melalui penerbitan sukuk global. Adiwarman menilai saat ini merupakan momen yang pas untuk pemerintah mengeluarkan salah satu jenis surat berharga syariah negara (SBSN) ini. Karena, investor bakal melihat pertumbuhan ekonomi Indonesia yang cukup baik dibanding negara lain yang tengah terbelit krisis.

Meskipun demikian, ia mengingatkan sifat pasar uang yang likuid itu menyebabkan ketiga istrumen ini akan bersifat fluktuatif. Investor bisa saja beramai-ramai masuk ke dalam negeri, namun bisa juga keluar dengan tiba-tiba. “Yang perlu kita waspadai justru masuknya hot money ramai-ramai tapi justru untuk menjatuhkan ekonomi Indonesia,” katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement