Rabu 26 Jan 2022 21:00 WIB

Anthony Martial, Diabaikan di Manchester Kini Diharapkan di Sevilla

perjalanan Martial di Old Trafford tidak berjalan mulus.

Rep: Eko Supriyadi/ Red: Muhammad Akbar
Striker Prancis Anthony Martial berpose untuk media setibanya di bandara Sevilla di Seville, Andalusia, Spanyol, 25 Januari 2021. Sevilla FC mencapai kesepakatan untuk menandatangani striker pinjaman Anthony Martial dari Manchester United hingga akhir musim ini.
Foto: EPA-EFE/Raul Caro
Striker Prancis Anthony Martial berpose untuk media setibanya di bandara Sevilla di Seville, Andalusia, Spanyol, 25 Januari 2021. Sevilla FC mencapai kesepakatan untuk menandatangani striker pinjaman Anthony Martial dari Manchester United hingga akhir musim ini.

REPUBLIKA.CO.ID, SEVILLA --Semua klub di Eropa ingin mendatangkan pemain berusia 19 tahun, Anthony Martial pada 2015. Tapi Manchester United kala itu memenangkan persaingan untuk mengamankan tandatangannya, ketika membeli dari AS Monaco dengan dana besar.

Mendapat julukan Si Anak Emas, banyak mata yang mengarah ke Martial, yang menjadi pemain remaja termahal di dunia saat itu. Dengan sejumlah variabel pembelian, total kocek yang dikeluar United saat itu sebesar 80 juta euro atau hampir Rp 1,3 triliun.

Baca Juga

''Saya tidak tahu kalau saya seharga 80 juta (euro). Tentu saja itu sangat gila untuk seorang pemain seumuran saya,'' kata Martial, dikutip dari Marca, Rabu (26/1).

Tapi ia tidak terlihat terbebani dengan harga semahal itu. Martial menjalani debutnya dari bangku cadangan melawan Liverpool, dan mencetak gol indah untuk membuat MU unggul 3-1.

Kemampuannya pun mendapatkan pujian dari legenda Arsenal, Thierry Henry. Martial adalah sosok yang disandingkan dengan Henry. Walaupun Henry mengaku dirinya tidak memiliki gaya bermain yang sama.

''Dia sangat cepat. Sementara saya lebih tentang kekuatan dan teknik. Tapi sangat bagus disandingkan dengan pemain hebat,'' kata Henry, usai menyaksikan debut Martial.

Pelatih Prancis, Didier Deschamps, menyadari kemampuan Martial. Menurutnya, Martial adalah penyerang tengah yang sering bermain di posisi melebar, dan condong ke sisi kiri.

Di bawah Deschamps, Martial mendapatkan 30 penampilan untuk Prancis, namun hanya mencetak dua gol. Namun perjalanan Martial di Old Trafford tidak berjalan mulus.

Ia terlibat kontroversi dengan Jose Mourinho, sama seperti pemain MU lainnya saat itu. Martial tidak bahagia selama dilatih oleh pria asal Portugal tersebut.

''Itu salah saya saat Martial bermain buruk. Itu membuatnya sedikit paham apa yang kami inginkan darinya,'' ucap Mourinho.

Hadirnya Marcus Rashford di tim juga membuat posisinya terancam. Meskipun pada musim 2019/20 dia mendapatkan performa terbaiknya dengan mencetak 23 gol dan 12 assist di bawah Ole Gunnar Solskjaer.

Pelatih asal Norwegia itu memuji Martial sebagai pemain yang kuat, positif dan siap untuk menghadapi lawan. Pergantian Solskjaer ke Rangnick kemudian bikin masalah baru buat Martial lagi.

Jadon Sancho juga tiba di Old Trafford yang menambah persaingan di posisinya. Rangnick mengklaim kalau Martial minta dikeluarkan dari skuad. Namun Martial tetap berjuang dan membantah pernyataan pelatihnya tersebut.

Setelah hanya jadi cameo oleh pelatih asal Jerman tersebut, Martial kini punya kesempatan untuk bangkit bersama Sevilla. Apalagi, Sevilla sedang bersaing untuk mendapatkan trofi Liga Europa dan La Liga Spanyol. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement