REPUBLIKA.CO.ID, MILAN -- Inter Milan sedang membangun proyek ambisius. Nerazzurri ingin kembali kompetitif di Serie A dan Eropa. Pelatih Antonio Conte menjadi bagian dari proyek ini.
Pada musim perdananya di Inter, Conte sudah menunjukkan progres positif. Ia membawa Nerazzurri finis di peringkat kedua klasemen akhir Serie A musim 2019/2020.
Belum berhenti sampai di situ, skuat Biru-Hitam lolos ke final Liga Europa. Sayang pada laga puncak, Romelu Lukaku dan rekan-rekan ditaklukkan Sevilla.
Terlihat Inter mulai menunjukkan tajinya. Namun buru-buru Conte menurunkan ekspektasi fan Inter. Ia mengakui timnya di jalur positif. Meski demikian, ia meminta kesabaran dari semua pihak jika menginginkan trofi.
"Kami harus terus bekerja keras. Tetapi kita perlu melihat Liverpool era Juergen Klopp sebagai contoh. Mereka tidak memenangkan apa pun dalam empat tahun pertama. Sekarang mereka mesin tempur," kata Conte dalam konferensi pers, dikutip dari Football Italia, Sabtu (24/10).
Pernyataannya bukan berarti ia tidak menginginkan lompatan. Ia selalu meminta pasukannya tampil 110 persen ketika bertanding. Namun, terkadang ada tantangan yang tak bisa dihindari. Salah satunya pandemi covid-19.
Inter Milan turut menjadi korban Covid-19. Sejumlah penggawa penting Nerazzurri absen karena harus mengisolasi diri. Walhasil, Inter gagal meraih kemenangan dalam tiga laga terakhir di berbagai kompetisi.
Namun Conte tak ingin mencari alasan. Ia menilai musibah yang menimpa mereka, tetap memiliki nilai positifnya. "Banyak yang bisa bermain dan mendapat pengalaman karena ada beberapa yang absen," ujar allenatore 51 tahun ini.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
