Kamis 02 Feb 2023 16:01 WIB

Kejeniusan Erik Ten Hag Mulai Terasa, Manchester United Semakin Buas, Siap Tatap Final

Meski melakukan rotasi, MU masih tetap sangat berbahaya.

Rep: Anggoro Pramudya/ Red: Gilang Akbar Prambadi
Alex Mighten dari Nottingham Forest, tengah, ditantang oleh Luke Shaw, kiri, dan Lisandro Martinez dari Manchester United selama pertandingan sepak bola leg kedua semifinal Piala Liga Inggris antara Manchester United dan Nottingham Forest di Old Trafford di Manchester, Inggris, Rabu, 1 Februari, 2023.
Foto: AP/Dave Thompson
Alex Mighten dari Nottingham Forest, tengah, ditantang oleh Luke Shaw, kiri, dan Lisandro Martinez dari Manchester United selama pertandingan sepak bola leg kedua semifinal Piala Liga Inggris antara Manchester United dan Nottingham Forest di Old Trafford di Manchester, Inggris, Rabu, 1 Februari, 2023.

REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER -- Pelatih Manchester United (MU) Erik ten Hag memiliki parameter tersendiri atas keputusannya mengubah peran dua pemain menjadi sangat krusial dalam kemenangan 2-0 atas Nottingham Forest di leg kedua semifinal Piala Carabao 2022/2023.

Mengusung skema 4-3-3 dengan kembali memanfaatkan lebar lapangan. MU sukses membuat the Tricky Trees terjungkal sekaligus memastikan tiket terbang ke final Piala Carabao di Stadion Wembley.

Baca Juga

Akan tetapi, beberapa pergantian pemain menyita perhatian penggemar Iblis Merah. Ten Hag, memilih untuk meletakan Victor Lindelof sebagai gelandang bertahan dengan Bruno Fernandes menempati peran pemain sayap.

"Pemilihan yang menghadirkan dinamika berbeda dalam tim, saya ingin melihat bagaimana cara kerjanya, Bruno bermain lebih melebar," kata Ten Hag menjelaskan dilansir Manchester Evening News, Kamis (2/2/2023).

Sementara Fernandes beralih ke posisi penyerang kanan merotasi tiga pemain depannya dengan Jadon Sancho mengisi pos pemain nomor 10 di belakang striker.

Mantan pelatih Ajax Amsterdam tidak menutup kemungkinan untuk lebih sering melakukan rotasi posisi pemain dengan memuji penampilan Fernandes sebagai pemain sayap.

"Kombinasi Sancho, Martial dan Fernandes, yang dapat membantu dan memberi kami lebih banyak peluang di masa depan," kata juru taktik berusia 53 tahun.

Menariknya pelatih berpaspor Belanda mengungkapkan, Lindelof bermain sebagai gelandang bertahan setelah pemain Swedia masuk menggantikan peran Casemiro selama 10 menit di atas lapangan.

Di tengah badai cedera dan keterdesakan pemain tengah Ten Hag perlu memutar otak dengan menempatkan Lindelof sebagai opsi alternatif menarik.

"Saya tahu dia bisa melakukannya. Kami mencoba dalam latihan, saya ingin bek tengah saya mampu bermain di tengah. Kami menciptakan dinamika untuk membangun tim lebih dinamis."

Ten Hag memang layak disebut sebagai pelatih jenius. Itu tak lepas dari banyak pemain yang bersinar saat ditanganinya. Nama-nama seperti Matthijs De Ligt, Donny van de Beek, hingga Frenkie de Jong, tentu tak asing.

Deretan pemain di atas hanya segelintir yang bersinar saat ditangani Ten Hag. Bahkan saat bekerja di Ajax ia banyak membantu meningkatkan kondisi pemain yang meredup.

Di antaranya Daley Blind, Dusan Tadic, hingga Sebastian Haller. Pria berkepala plontos juga mampu menempatkan pemain sesuai keinginan taktiknya hingga pemain itu berkembang layaknya Lisandro Martinez yang dapat beroperasi di tiga peran sebagai bek tengah, bek sayap kiri dan gelandang bertahan.

 

Kedua gol MU hadir melalui Anthony Martial pada menit ke-73 dan gelandang Fred menit ke-76. Praktis Setan Merah lolos dengan agregat akhir 5-0 setelah pada leg pertama mampu mencukur the Tricky Trees tiga gol tanpa balas.

Selanjutnya MU bakal menjalani duel klasik versus Newcastle United di partai final Piala Carabao yang berlangsung pada 26 Februari 2023 mendatang.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement