Selasa 09 Aug 2022 08:30 WIB

Legenda Liverpool Sebut Ten Hag Punya Tugas Berat Bangkitkan MU

Di MU, Erok ten Hag tak punya banyak waktu untuk mengangkat tim kembali ditakuti.

Rep: Frederikus Bata/ Red: Israr Itah
Pelatih kepala Manchester United Erik ten Hag memberikan instruksi selama pertandingan sepak bola Liga Inggris antara Manchester United dan Brighton di stadion Old Trafford di Manchester, Inggris, Ahad, 7 Agustus 2022.
Foto: AP/Dave Thompson
Pelatih kepala Manchester United Erik ten Hag memberikan instruksi selama pertandingan sepak bola Liga Inggris antara Manchester United dan Brighton di stadion Old Trafford di Manchester, Inggris, Ahad, 7 Agustus 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER -- Permasalahan di Manchester United (M) masih menjadi topik hangat yang diberitakan. Kenyataannya, nyaris satu dekade terakhir, klub tersebut minim prestasi.

Namun, di sisi lain, penurunan kualitas skuad United menjadi bahan ulasan tersendiri. Teranyar, MU kalah 1-2 dari Brighton and Hove Albion pada laga perdana mereka di Liga Primer Inggris musim 2022/23. 

Baca Juga

Hasil demikian membuka mata pelatih Erik ten Hag. Juru taktik asal Belanda itu menggaungkan revolusi di Old Trafford. Segalanya nampak berjalan baik selama pramusim. Namun ketika tiba di pertandingan resmi, harapan akan tercapainya perubahan dengan cepat, langsung runtuh.

"Ini pekerjaan luar biasa. Kami harus bekerja sangat keras, menganalisis apa yang terjadi, dan kemudian bergerak maju," kata Ten Hag usai pertandingan tersebut, dikutip dari Talksport, Selasa (9/8/2022).

Ia menilai, dalam duel 90 menit kontra Brighton, seharusnya para pemain MU bisa tampil lebih baik. Namun ia juga mengingatkan bahwa ini baru satu pertandingan. Ia menegaskan, untuk sebuah perubahan besar-besaran, tidak akan terjadi dengan cepat.

Legenda Liverpool yang juga pengamat sepak bola, Graeme Souness turut bersuara. Ia menyinggung perjalanan karier Ten Hag yang memiliki rapor bagus di Ajax Amsterdam.

Menurut Souness, dalam bincang-bincang dengan Talksport, sang arsitek menghadapi situasi yang berbeda di Inggris.

“Ajax selalu menjadi tim top di Belanda, akan selalu. Jika mereka tidak menang, mereka finis kedua. Datang ke Man United pada periode yang sangat sulit dalam sejarah mereka, kata kesabaran, beri dia waktu, tetapi ketika Anda menjadi manajer, waktu bukanlah teman Anda. Anda ingin membuat dampak langsung,” kata Souness.

Sosok yang juga pernah berkostum Sampdoria juga mengkritisi kebijakan transfer United. Menurut dia, MU tidak mendatangkan sosok pemain yang bisa menjadi pengubah jalannya laga.

Pembicara Talksport lainnya, Alex Crook menilai Ten Hag belum mendapat dukungan penuh dari klub. Ini konteksnya tentang kebutuhan mendatangkan pemain baru. 

Crook menilai kerajaan Old Trafford sedang runtuh. Pemilik perlu berbuat lebih. Keluarga Glazer, lanjut dia, harus menginvetasikan banyak uang jika ingin melihat MU menembus empat besar. 

Legenda the Red Devils, Gary Neville sependapat dengan pemikiran presenter olah raga tersebut. "Waktunya telah tiba bagi keluarga Glazer untuk menjual klub itu. Sekarang," ujar mantan kapten Setan Merah ini.

Legenda hidup United lainnya, Paul Scholes turut bereaksi. Scholes fokus pada situasi pertandingan kontra Brighton. Ia melemparkan kritik pedas untuk dua gelandang MU, Fred dan Scott McTominay.

Ini baru pertandingan perdana. Musim 2022/23 masih panjang. Berikutnya, anak asuh Ten Hag mengujungi markas Brentford FC. Menarik dinantikan bagaimana sepak terjang MU pada pekan-pekan selanjutnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement