Rabu 20 Jan 2021 14:57 WIB

James Maddison Semringah Leicester Bisa Gusur Man United

Leicester City mengalahkan Chelsea 2-0 dan menempati puncak klasemen Liga Inggris.

Rep: Eko Supriyadi/ Red: Israr Itah
 Gelandang Leicester City, James Maddison.
Foto: AP Photo/Tim Keeton
Gelandang Leicester City, James Maddison.

REPUBLIKA.CO.ID, LEICESTER -- Gelandang Leicester James Maddison mengatakan, kemenangan timnya 2-0 atas Chelsea dalam lanjutan Liga Primer Inggris, Rabu (20/1), sangat penting secara psikologis. Sebab, selama ini ia merasa timnya sudah bekerja keras hingga melalui setengah perjalanan musim 2020/21 dengan berada di puncak klasemen Liga Primer Inggris. 

The Foxes menggusur Manchester United (MU) dari takhta sementara dengan nilai 38 dari 19 laga, unggul satu dari Setan Merah. Namun Man United bisa kembali mengambil alih jika menang atas Fulham pada Kamis (20/1) dini hari WIB.

Baca Juga

"Berada di puncak klasemen ada pencapaian luar biasa buat kami. Puncak klasemen Liga Primer Inggris terdengar bagus, bukan? Mungkin untuk 24 jam," kata Maddison, dikutip dari Sportsbible, Rabu (20/1).

Namun, Maddison yang menyumbang satu gol dalam kemenangan atas Chelsea, mengaku belum melihat Leicester sebagai tim yang komplet musim ini. Ia menyebut Leicester masih punya kekurangan di semua aspek, mulai dari taktik sampai kualitas pemain yang dibutuhkan. Menurut Maddison, Leicester selalu bekerja keras setiap kali membendung ancaman lawan.

Pemain internasional Inggris itu juga memuji perubahan taktik yang dibuat manajer Brendan Rodgers. Leicester mengubah taktik di babak kedua, dari 4-4-2 menjadi 4-3-3. "Hal kecil seperti itu, pemain di luar sana, kami mengatasi ancaman di sana dan layak mendapatkan tiga poin," kata dia.

Menurutnya, untuk bisa tetap berada di puncak klasemen sepanjang musim, Leicester mengandalkan semangat tim. Beda dengan klub-klub besar lain yang menghabiskan banyak uang untuk membeli pemain demi memperkuat skuad mereka. 

Meski demikian, dirinya tidak ingin memikirkan soal peluang mengulang sejarah dimana the Foxes juara Liga Inggris pada 2016. Ia hanya ingin berusaha maksimal dalam setiap laga untuk kemudian melihat posisi timnya di klasemen akhir.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement