Sabtu 05 Dec 2020 07:10 WIB

Roy Hodgson: Kasus Covid-19 Newcastle Jadi Pengingat Publik

Pertandingan Newcastle melawan Aston Villa ditunda akibat Covid-19.

Rep: Muhammad Ikhwanuddin/ Red: Israr Itah
Pelatih Crystal Palace Roy Hodgson.
Foto: AP/Michael Regan/Pool Getty
Pelatih Crystal Palace Roy Hodgson.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Pelatih Crystal Palace Roy Hodgson berpendapat peningkatan kasus Covid-19 di dalam skuad Newcastle United merupakan pengingat bagi klub lain di Liga Primer Inggris untuk tetap waspada. Sebelumnya, pertandingan Newcastle melawan Aston Villa, Jumat (4/12) waktu setempat atau Sabtu (5/12) dini hari WIB resmi ditunda karena ada laporan kenaikan kasus positif virus corona di internal klub berjuluk The Magpies tersebut. 

"Kami menjadi waspada sejak Senin lalu setelah saya diberi tahu tentang beritanya. Kami berterima kasih pada (staf kepelatihan Newcastle) Stephen Clemence yang juga ipar dari (staf Palace) Dougie Freedman," kata Hodgson seperti dilansir Evening Standard, Sabtu (5/12). 

Baca Juga

Hodgson mengatakan, ia ikut khawatir terhadap keberlangsungan kompetisi. Sebab, Palace sudah bersua Newcastle pekan depan di Selhurst Park pada 27 November lalu atau sepekan sebelum kejadian ini.  Kendati demikian, Hodgson memastikan tidak ada laporan kasus positif paparan virus corona baru di dalam tubuh timnya. 

"Saya bersimpati pada Steve Bruce dan timnya. Tentu hal ini merupakan hantaman keras setelah hasil impresif melawan kami, tapi sekarang mereka tidak bisa bermain," ujarnya. 

Hodgson mengingatkan publik bahwa Covid-19 masih ada. Menanjaknya kasus pada sebuah klub pun menjadi salah satu indikasi bahwa semua orang masih harus berhati-hati. 

"Yang harus dilakukan adalah waspada. Kami sudah bekerja keras, klub lain juga seperti itu untuk menaati peraturan dan menghindari paparan sebisa mungkin," kata 

Menurut Hodgosn, fakta serangan Covid-19 di Newcastle menunjukkan manusia tidak bisa menghindar dari virus baru ini, meski sudah melakukan segalanya. Ia meminta publik agar terus menjalankan protokol Covid-19 secara ketat.

"Saya khawatir orang-orang tidak waspada setiap hari," kata dia. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement