Selasa 04 Aug 2020 05:29 WIB

Ini Masalah Terbesar yang Dihadapi Chelsea

dengan 54 kali kebobolan, Chelsea menjadi tim dengan pertahanan terburuk

Rep: reja irfa widodo/ Red: Muhammad Akbar
Pelatih Chelsea Frank Lampard (kedua kanan) bertepuk tangan seusai timnya mengalahkan Brighton and Hove Albion 2-0 di Stamford Bridge, Sabtu (28/9).
Foto: EPA-EFE/ANDY RAIN
Pelatih Chelsea Frank Lampard (kedua kanan) bertepuk tangan seusai timnya mengalahkan Brighton and Hove Albion 2-0 di Stamford Bridge, Sabtu (28/9).

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Chelsea menjadi klub yang paling banyak menyita perhatian pada bursa transfer pemain.

Setelah resmi memboyong Hakim Ziyech dari Ajax Amsterdam dan Timo Werner dari RB Leipzig, The Blues dikabarkan kian dekat untuk bisa merekrut gelandang serang Bayer Leverkusen, Kai Havertz. Antusiasme soal peningkatan kekuatan The Blues pun terus meningkat.

Tim asal London Barat itu digadang-gadang bakal tampil lebih kompetitif pada musim depan. Namun, dari semua pemain yang telah didatangkan The Blues itu, tidak ada yang berstatus pemain bertahan. Baik Ziyech dan Werner adalah pemain yang beroperasi di lini serang.

Padahal, problem terbesar The Blues pada musim ini justru terletak di sektor pertahanan. Hal inilah yang disinggung jurnalis sepak bola asal Inggris, Jonathan Wilson, dalam ulasannya di The Guardian.

''Masa depan skuat Chelsea terlihat begitu menarik. Skuat yang berisi pemain muda itu akan dilengkapi dengan kehadiran Timo Werner dan Hakim Ziyech. Belum lagi dengan Kai Havertz, yang sepertinya akan segera merapat ke Stamford Bridge."

"Namun, potensi dan talenta yang dimiliki The Blues itu tidak akan berarti apa-apa, jika Lampard (pelatih Chelsea) tidak bisa menerapkan struktur dasar pertahanan dalam permainan Chelsea,'' tulis Wilson di The Guardian, Senin (3/8).

Anggapan ini cukup beralasan. Rapuhnya pertahanan The Blues dapat begitu terlihat di partai final Piala FA, akhir pekan lalu. Pertahanan Chelsea begitu mudah tertembus dan kewalahan saat menghadapi serangan balik cepat.

Tidak ada struktur pertahanan yang kuat dan terorganisir saat mendapatkan serangan balik membuat gawang The Blues kebobolan dua gol di laga tersebut. Ujungnya, Chelsea menyerah 1-2 dan harus gigit jari setelah melihat Arsenal mengangkat trofi Piala FA musim ini.

Catatan statistik pun mengonfirmasi rapuhnya pertahanan The Blues tersebut. Pada sepanjang musim ini, gawang Chelsea total telah kebobolan 75 gol di semua ajang. Secara khusus, di pentas Liga Primer Inggris musim ini, gawang Chelsea telah kebobolan 54 gol.

Ini menjadi jumlah kebobolan gol terbanyak Chelsea di pentas Liga Primer Inggris sejak musim 1996/1997. Tidak hanya itu, dengan 54 kali kebobolan, Chelsea menjadi tim dengan pertahanan terburuk di antara 10 tim teratas di klasemen akhir Liga Primer Inggris musim ini.

Kondisi ini diakui sepenuhnya oleh Frank Lampard. Pelatih yang melakoni musim debutnya sebagai pelatih Chelsea itu menilai, apabila The Blues mau bersaing secara langsung dengan Liverpool dan Manchester City, yang mampu menguasai Liga Primer Inggris dalam dua musim terakhir, maka salah satu aspek yang harus dibenahi adalah sektor pertahanan.

''Angka tidak akan pernah berbohong. Ada sejumlah aspek di sektor pertahanan yang harus kami perbaiki. Kami harus bekerja sebagai tim untuk bisa memperbaiki catatan ini. Hal itu sudah begitu terlihat, kami tidak bisa menyembunyikannya,'' tutur Lampard seperti dilansir Mirror, Senin (3/8).

Sayangnya, lampu hijau dari sang pemilik, Roman Abramovich, kepada manajemen The Blues untuk menghabiskan dana besar di bursa transfer pemain tidak diiringi dengan upaya konkret dari manajemen The Blues untuk merekrut pemain bertahan.

Hanya bek kiri Leicester City, Ben Chilwell, yang menjadi pemain yang disebut-sebut tengah diincar The Blues. Pun dengan upaya menghadirkan gelandang bertahan West Ham United, Declan Rice.

Selain itu, ada pula nama bek tengah Atletico Madrid, Jose Gimenez. Bek tengah asal Uruguay itu dikabarkan sebagai pemain utama incaran Lampard. Namun, hingga kini, upaya The Blues untuk bisa merekrut pemain-pemain tersebut hanya sebatas rumor yang berputar di sejumlah media-media asal Inggris.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement