Kamis 09 Apr 2020 17:09 WIB

Southampton Klub Pertama di Inggris yang Pangkas Gaji Pemain

Manajemen Southampton mencapai kata sepakat dengan pemain tentang gaji.

Rep: Reja Irfa Widodo/ Red: Israr Itah
Para pemain Southampton merayakan gol. Manajemen Southampton mencapai kata sepakat dengan pemain untuk pemangkasan gaji selama pandemi corona.
Foto: EPA/Tim Keeton
Para pemain Southampton merayakan gol. Manajemen Southampton mencapai kata sepakat dengan pemain untuk pemangkasan gaji selama pandemi corona.

REPUBLIKA.CO.ID, SOUTHAMPTON -- Southampton menjadi klub pertama di Liga Primer Inggris yang bakal memangkas gaji pemain dan staf pelatih guna meringankan beban keuangan klub di tengah pandemi Covid-19. Manajemen The Saints telah mencapai kata sepakat dengan para pemain, staf pelatih, dan jajaran direksi terkait pemotongan gaji untuk tiga bulan ke depan.

Langkah ini merupakan bentuk perlindungan dari manajemen the Saints terhadap pegawai-pegawai non olahraga, yang sempat terancam kehilangan pekerjaan sebagai akibat tidak langsung dari pandemi Covid-19. Bahkan, the Saints menegaskan tidak akan menggunakan skema bantuan dari Pemerintah Inggris dalam menggaji pegawai-pegawai non-olahraga.

Baca Juga

''Dewan direksi, pemain di tim utama, dan staf pelatih di tim utama, telah menyetujui penangguhan sebagian gaji mereka untuk tiga bulan mendatang, yaitu April, Mei, dan Juni. Langkah ini untuk membantu melindungi masa depan klub, orang-orang yang bekerja di dalamnya, dan komunitas yang selama ini kami layani,'' tulis pernyataan resmi Southampton seperti dikutip Reuters, Kamis (9/4) WIB.

 

Sebelumnya, sejumlah klub, seperti Tottenham Hotspur, Bournemouth, Newcastle United, dan Norwich City mengambil langkah berbeda untuk bisa mengurangi tekanan terhadap neraca keuangannya. Mereka lebih memilih merumahkan para pegawai non-olahraga. Nantinya, sebesar 80 persen gaji pegawai non olahraga yang dirumahkan tersebut akan ditanggung oleh Pemerintah Inggris.

Sebenarnya langkah serupa juga sempat diambil Liverpool. Namun, pemuncak klasemen sementara Liga Primer Inggris musim ini tersebut akhirnya membatalkan keputusan tersebut usai mendapatkan kritik keras dari berbagai pihak. Apalagi, pada tahun anggaran sebelumnya, Liverpool dilaporkan sempat mencatatkan keuntungan hingga 40 juta poundsterling.

Sementara Southampton menegaskan, semua pegawai non-olahraga akan menerima gaji secara penuh. ''Pemilik klub, Gao Jisheng dan Katarina Liebner, telah mengambi langkah dan memastikan semua staff non olahraga akan menerima besaran gaji 100 persen. Mereka akan menerima besaran gaji seperti biasa hingga 30 Juni mendatang,'' tulis keterangan resmi Southampton.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement