Kamis 26 Mar 2020 14:10 WIB

Dampak Corona, Liga Ingris akan Tangguhkan Gaji Pemain

Semua kompetisi sepak bola di Inggris masih dihentikan sampai 30 April akibat corona.

Rep: Eko Supriyadi/ Red: Endro Yuwanto
Liga Primer Inggris
Foto: http://www.skysports.com
Liga Primer Inggris

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Pimpinan eksekutif Liga Primer Inggris akan mendiskusikan kemungkinan memotong gaji pemain saat 20 klub papan atas menggelar konferensi video pada 3 April mendatang. Semua kompetisi sepak bola di Inggris masih dihentikan sampai 30 April akibat pandemi corona.

Semua klub Inggris juga menghentikan semua aktivitas harian. Para staf klub bekerja dari rumah dan pemain berlatih sendiri karena pusat latihan ditutup. Banyak klub, termasuk Manchester United, Arsenal, Crystal Palace, mengkonfirmasi akan tetap membayar staf baik untuk semua pertandingan maupun non-pertandingan dalam beberapa pekan ke depan.

Namun, dengan kemungkinan sepak bola masih ditunda sampai lebih dari 30 April, klub Liga Primer Inggris kini berusaha untuk negosiasi mengurangi gaji pemain untuk terhindar dari masalah keuangan. Sebab, tak adanya pertandingan membuat klub kehilangan pendatangan dari tiket pertandingan maupun hak siar. Sementara perusahaan televisi masih berusaha mendorong pertandingan digelar tanpa penonton.

Dikutip dari ESPN, Kamis (26/3), mayoritas klub Liga Inggris menghadapi kesulitas finansial khususnya di klub kasta terbawah. Hanya klub besar dan kaya yang dinilai akan bertahan dari dampak jangka pendek walaupun pertandingan ditiadakan. Upaya untuk menangguhkan pembayaran pun harus mendapatkan izin dari Asosiasi Pesepak Bola Profesional.

Namun, dengan banyak orang di Inggris yang mengalami kesulitan finansial dan pemotongan gaji, penolakan terhadap penangguhan pembayaran gaji oleh pemain akan merusak olahraga dan reputasi sendiri terhadap publik. Pada Selasa (24/3) lalu, klub Jerman Borussia Dortmund mengumumkan akan menahan sebagian gaji untuk mengurangi tekanan finansial terhadap klub akibat virus corona.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement