Selasa 13 Apr 2021 21:28 WIB

Evaluasi Persib di Babak Perempat Final

Robert menyebut tidak mempermasalahkan kebobolan dari tendangan bebas

Rep: Hartifiany Praisra/ Red: Muhammad Akbar
Pemain Persib melakukan selebrasi bersama usai membobol gawang Persebaya pada pertandingan lanjutan Piala Menpora 2021 di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta, Ahad (11/4).
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
Pemain Persib melakukan selebrasi bersama usai membobol gawang Persebaya pada pertandingan lanjutan Piala Menpora 2021 di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta, Ahad (11/4).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG --  Persib Bandung melaju ke babak semifinal Piala Menpora usai mengalahkan Persebaya Surabaya di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Ahad (11/4). Dalam laga yang berakhir dengan skor 3-2 ini, pelatih Persib, Robert Rene Alberts mencatatkan evaluasi bagi tim.

Robert mengakui ada perbedaan secara taktikal dari dua babak tersebut. Robert mengakui Persib bermain baik di babak pertama dengan mencetak tiga gol dan mendominasi permainan.

"Setelah babak pertama saya mengingatkan pemain bahwa akan lebih bermain dengan mental karena lawan bermain dengan 10 pemain," kata Robert, Selasa (13/4).

Persebaya yang bermain dengan 10 pemain sejak babak pertama justru bermain semakin agresif. Robert pun menyadari hal itu dan pemain pun mulai kehilangan energinya.

"Tim lawan kemudian mencetak gol melalui set piece. Itu mengangkat semangat mereka dan pemain kami kemudian mendapat kartu merah. Itu membuat semangat mereka lebih tinggi karena mereka merasa punya peluang," kata Robert.

Robert menyebut tidak mempermasalahkan kebobolan dari tendangan bebas tersebut. Menurutnya, pemain tetap memberikan yang terbaik sehingga target Persib untuk dapat bermain sepak bola sebanyak-banyaknya tercapai.

"Kami ingin melaju sejauh mungkin di turnamen ini dan saya tidak melihat performa secara keseluruhan, tapi saya ingin melihat apa yang harus dibenahi," kata Robert.

Robert mengingatkan pemain untuk tetap memanfaatkan setiap babak yang diikuti Persib untuk mengetahui kekurangan individu. Sehingga ketika akhirnya liga diizinkan, tim sudah siap berkompetisi.

"Dari laga kemarin, kami bisa melihat faktor lain yang harus kami perbaiki dan itu bagus, memang itu fungsi turnamen ini. BUkan soal bagaimana memainkan sepak bola seperti di Piala Dunia," kata Robert.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement