Selasa 11 Aug 2020 02:04 WIB

Pengamat: Payung Hukum Regulasi Pemain U-20 Harus Diperkuat

Aturan ini sebetulnya bagus, akan tetapi sebaiknya berjalan konsisten.

Rep: Afrizal Rosikhul Ilmi/ Red: Endro Yuwanto
Logo Liga 1 Indonesia
Foto: Ist
Logo Liga 1 Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Koordinator Save our Soccer (SOS) Akmal Marhali menilai, munculnya polemik soal pemain U-20 karena PSSI kerap kurang tegas dalam menjalankan regulasi yang dibuat sendiri. Ia mengaku sangat setuju dengan aturan yang mewajibkan klub untuk memainkan pemain U-20 di setiap pertandingan.

"Bahkan seharusnya aturan itu berlaku seterusnya, bukan hanya berlaku karena Indonesia akan berlaga di Piala Dunia U-20. Seharusnya klub ikuti saja aturannya. Untuk memasukan pemain U-20 ini bagus, cuma payung hukumnya harus disiapkan juga oleh PSSI, supaya tidak ditolak. Yang perlu dilakukan adalah payung hukumnya dikuatkan dulu," kaya Akmal kepada Republika.co.id, Senin (10/8).

Menurut Akmal, aturan ini sebetulnya bagus, tapi harus berjalan seterusnya. "Karena kita butuh membangun pemain muda. Makanya legitimasi hukumnya harus kuat. Jangan sampai seperti tarkam yang dinasionalkan," tegasnya.

Dalam pertemuan antara PT LIB dengan manajer klub Liga 1 di Jakarta pekan lalu, semua klub sudah sepakat untuk melanjutkan kompetisi Liga 1 2020. Liga 1 2020 rencananya akan kembali digelar mulai 1 Oktober hingga 28 Februari 2021.

Namun rencana itu masih akan sangat bergantung dengan pandemi virus corona ke depannya mengingat besarnya kenaikan jumlah kasus positif di Tanah Air akhir-akhir ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement