REPUBLIKA.CO.ID, LISABON -- Gol Mario Pasalic ke gawang Paris Saint Germain (PSG) pada menit ke-27 menghidupkan harapan Atalanta untuk terus membuat kejutan pada ajang Liga Champions musim ini. Pada akhirnya, mimpi menggoreskan kisah dongeng urung terwujud.
Atalanta takluk 1-2 dari PSG pada perempat final Liga Champions di Estadio da Luz, Lisabon, Portugal, Kamis (13/8) dini hari WIB.
Tak mengherankan Pasalic sangat kecewa. Sebab, la Dea masih memimpin hingga menit ke-89. "Sayang sekali, kami sangat dekat (dengan kelolosan), tapi itulah Liga Champions. Tim dengan pemain berkualitas di lini depan, bisa mencetak dua gol dalam dua menit," kata Pasalic, menyiratkan kekecewaan dalam wawancara dengan Sky, dikutip dari Football Italia.
Meski demikian, ia tak terlarut dalam penyesalan. Kebetulan La Dea finis di peringkat ketiga klasemen akhir Serie A musim 2019/2020. Itu berarti pasukan Biru-Hitam bakal kembali ke kompetisi terelite Benua Biru musim depan. Pikiran Pasalic langsung teralihkan ke sana.
"Kami ingin melihat ke depan, dan lebih siap menghadapi Liga Champions pada musim mendatang," ujar pesepakbola berkebangsaan Kroasia itu.
Dalam laga yang baru saja berlangsung, Atalanta menurutnya telah memberikan segalanya. Skuat polesan Gianpiero Gasperini bisa mempertahankan keunggulan hingga menit ke-89. Gawang Marco Sportiello akhirnya bobol juga, pada menit ke-90, dan injury time.
Saat memasuki momen kritis, La Dea bermain dengan 10 orang lantaran Remo Freuler mengalami cedera. PSG benar-benar memanfaatkan situasi tersebut.
"Dengan banyaknya kualitas individu, mereka dapat menyakiti Anda, setiap saat," tutur Pasalic.
Apa pun itu, ia merasa kubunya bisa bersaing dengan tim terkuat. Menurut dia, itu modal berharga menuju petualangan pada musim depan.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
