Selasa 14 Apr 2020 20:38 WIB

Stadion Olahraga di Jerman Seharusnya Tutup 18 Bulan

DFL akan prioritaskan rekomendasi otoritas kesehatan dalam melanjutkan Bundesliga.

logo bundesliga
Foto: http://en.wikipedia.org
logo bundesliga

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para penggemar sepak bola dan penikmat konser musik di Jerman bisa saja dilarang menyaksikan tim dan band favoritnya tampil langsung di negeri itu selama 18 bulan. Ini karena pandemi virus corona belum mereda.

"Membiarkan stadion dan tempat konser musik tutup sampai 2021 sudah pasti akan sangat bijaksana," kata Gerald Haug, presiden Akademi Sains Leopoldina yang menjadi penasihat Pemerintahan Kanselir Jerman Angela Merkel dalam langkah-langkah melawan virus corona baru, dilansir AFP, Selasa (14/4).

Dalam wawancara yang disiarkan stasiun televisi ARD Senin (13/4) kemarin, Haug menambahkan bahwa sampai satu setengah tahun ke depan orang-orang masih harus wait and see. Ada juga perhitungan yang lebih optimistis mengenai situasi ini. "Tapi itu sudah pasti memerlukan beberapa bulan lagi, itu bisa sampai satu setengah tahun," kata dia.

Liga Sepak Bola Jerman (DFL) sudah menangguhkan semua pertandingan Bundesliga pada 13 Maret, tetapi akan ada pertemuan pada Jumat (17/4). Ini guna merundingkan apakah sepak bola bisa dilanjutkan lagi awal Mei nanti yang kemungkinan besar dimainkan dalam stadion tertutup tanpa penonton.

DFL menyatakan akan memprioritaskan rekomendasi otoritas kesehatan dalam melanjutkan kompetisi liga. Kompetisi sebelumnya sudah tutup sejak pertengahan Maret. Balai-balai konser dan venue-venue olah raga di seluruh Jerman juga tutup sampai pemberitahuan berikutnya.

Pada Senin, Akademi Sains Leopoldina Academy mendukung kembali selangkah demi selangkah menuju kondisi normal seandainya angka-angka untuk kontaminasi baru akibat virus itu menunjukkan stabil pada level rendah. Ini jika langkah-langkah kesehatan dipertahankan. Sejauh ini korban meninggal dunia akibat virus corona di Jerman masih di bawah angka 3.000 orang.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement