Senin 26 Sep 2022 07:43 WIB

Duel Perebutan Kursi Singgasana Hungaria Vs Italia

Sinyal bahaya untuk Italia lantaran Hungaria kini sulit dihentikan.

Rep: Frederikus Bata/ Red: Endro Yuwanto
Pelatih timnas Italia, Roberto Mancini.
Foto: AP/Martin Meissner
Pelatih timnas Italia, Roberto Mancini.

REPUBLIKA.CO.ID, BUDAPEST -- Tim nasional (timnas) Italia akan melanjutkan petualangan di Grup 3 Liga A UEFA Nations League (UNL) musim 2022/2023. Tak terasa babak penyisihan akan segera berakhir.

Gli Azzurri menyambangi markas Hungaria di partai pamungkas. Duel tersebut berlangsung di Puskas Arena Park, Budapest, Selasa (27/9/2022) dini hari WIB. Ini merupakan laga memperebutkan tiket ke putaran selanjutnya.

Baca Juga

Dalam bahasa yang sering terdengar, kerap disebut partai hidup-mati. Kubu tamu berada di peringkat kedua klasemen sementara. Dengan mengantongi delapan poin, skuad polesan Roberto Mancini tertinggal dua poin dari laskar Magyars di singgasana.

Itu membuat para gladiator Negeri Pizza tak memiliki pilihan lain. Italia harus menang jika ingin finis di posisi teratas. Kebetulan, Italia dalam kepercayaan diri yang tinggi.

Leonardo Bonucci dan rekan-rekan baru saja menang 1-0 atas Inggris di San Siro. Hasil demikian menjadi modal berharga jelang lawatan ke Budapest. Pasukan Mancini perlu menunjukkan periode transisi menampakkan efek positif.

"Kami akan pergi ke Hungaria untuk bermain mengincar posisi pertama. Jika berhasil, itu bagus untuk perkembangan tim ini," kata Bonucci dikutip dari UEFA.com, Sabtu (24/9/2022).

Bonucci mengakui kegagalan Italia ke Piala Dunia 2022 tetap menjadi noda hitam. Salah satu kenangan pahit sepak bola Negeri Spaghetti. Tapi paling tidak, ada perbaikan nyata yang terlihat.

Syaratnya, Italia perlu memanfaatkan sebaik mungkin momen di UEFA Nations League edisi terayar. Lalu bagaimana dengan tuan rumah? Peluang anak asuh Marco Rossi meraih tiket putaran final lebih besar dibandingan kubu tamu.

Ini konteksnya bukan tetap adu kualitas sebelum bertanding. Tapi kenyataan di tabel klasifika. Hungaria hanya butuh hasil imbang untuk menjadi raja di Grup 3 Liga A.

Sepak terjang skuad Magyars dalam percaturan sepak bola internasional tak semegah Italia. Namun di situasi terkini Ádam Szalai dkk terus berkembang pesat menjadi salah satu tim yang patut diperhitungkan. Hungaria bak kuda hitam juga pembunuh para raksasa.

UNL dimulai sejak musim 2018/2019. Saat itu Hungaria berada di Liga C. Secara konsisten Hungaria naik tingkat hingga di level teratas. Kini ketika dikelompokkan dengan sederet raksasa Eropa, anak asuh Marco Rossi tak terlihat canggung.

Dua kali Hungaria mengalahkan Inggris. Itu termasuk skor 4-0 di Molineux Stadium. Teranyar, skuad Magyars menang 1-0 atas tuan rumah Jerman di Leipzig.

Sinyal bahaya untuk Italia. Hungaria belum berhenti. Adam Nagy dkk ingin terus menebar sensasi.

"Ini hasil yang luar biasa, tetapi dengan kerja keras yang dilakukan tim setiap hari, ini bukanlah kebetulan," ujar kapten tuan rumah, Adam Szalai, dikutip laman resmi UEFA.

Hungaria dan Italia sudah 34 kali bertemu. Pemilik Puskas Arena mengoleksi delapan kemenangan. Gli Azzurri unggul di 17 laga. Sisanya sembilan duel berkesudahan imbang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement