Senin 10 Aug 2020 05:55 WIB

Modal Positif Inter Vs Leverkusen

Inter Milan memiliki modal positif saat meladeni wakil Jerman, Bayern Leverkusen.

Rep: Afrizal Rosikhul Ilmi/ Red: Agung Sasongko
Liga Europa
Foto: UEFA.org
Liga Europa

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Inter Milan memiliki modal positif saat meladeni wakil Jerman, Bayern Leverkusen pada babak perempat final Liga Europa di Espirit Arena, Dusseldorf, Selasa (11/8) dini hari WIB.  I Nerazzurri bermodalkan menang empat kali berturut-turut di semua kompetisi dan menjalani sembilan pertandingan tanpa kekalahan. 

Inter Milan sukses melaju ke perempat final Liga Europa setelah menaklukkan Getafe 2-0 pada babak 16 besar di Veltins Arena, Gelsenkirchen Kamis (6/8) lalu. Partai ini digelar satu putaran berdasarkan keputusan UEFA. Laga melawan Leverkusen merupakan yang pertama kalinya bagi I Nerazzurri bermain di perempat final kompetisi antarklub Eropa sejak musim 2010/11 saat mereka kalah agregat dari Schalke 04 di Liga Champions tahun itu.

Baca Juga

Sebaliknya, performa Leverkusen musim ini sedikit tambal sulam. Bayer Leverkusen memastikan tiket babak delapan besar, usai mengalahkan Rangers 1-0 di Stadion BayArena. Berkat hasil itu, skuat asuhan Peter Bosz berhak lolos dengan agregat skor 4-1.

Tim besutan Peter Bosz menyelesaikan musim Bundesliga di urutan kelima, yang berarti mereka hanya akan lolos ke Liga Champions musim depan dengan terus bermain di Liga Europa. Laga ini akan menjadi perempat final Eropa pertama Leverkusen sejak 2007/08.

Mengacu rekor pertemuan keduanya, secara statistik Inter lebih diunggulkan. La Beneamata tercatat memenangi dua laga melawan Leverkusen pada fase grup Liga Champions 2002/2003 masing-masing dengan skor 3-2 dan 2-0. Meski sudah mengantongi tiket Liga Champions, Inter butuh trofi untuk menutup musim ini setelah gagal mengakhiri dominasi Juventus di Seri A. 

Romelu Lukaku bersama Lautaro Martinez masih diandalkan guna menggedor jala lawan. Sementara, gelandang Christian Eriksen mulai menemukan sentuhan permainan meski menjalani transisi adaptasi yang tak mudah. Satu gol dicetaknya saat melakoni laga melawan Getafe belum lama ini. Intinya, Inter berada di jalur untuk merebut trofi dalam kampanye pertama Antonio Conte.

"Ini akan menjadi pertandingan yang bagus melawan Bayer Leverkusen: mereka memiliki pemain bagus dan bermain bagus di kompetisi ini," ujar Eriksen.

Di kubu lawan, Leverkusen bukannya tanpa peluang. Die Werkself punya keuntungan lain dari tempat digelarnya pertandingan. Di Espirit Arena, Dusseldorf, Leverkusen sudah seperti bermain di kandang karena hanya berjarak 30 mil dari kota Leverkusen.  

Kecerdasan taktis Bosz dalam meramu strategi diyakin bakal menjadi kunci. Pelatih asal Belanda itu menyukai sepak bola yang cepat dan Gegenpressing, sebuah taktik pergerakan tanpa bola yang dipopulerkan oleh Jurgen Klopp di Dortmund.

Faktor penentu jelas penampilan Kai Havertz. Gelandang berusia 21 tahun itu telah mencetak tiga gol dan dua assist dalam empat pertandingan sejak Leverkusen turun ke Liga Europa pada Februari. Dia juga membuat sembilan gol dan lima assist dalam 17 pertandingan Bundesliga selama paruh kedua 2019/20, serta dua gol di Piala DFB.

"Kami memiliki banyak pemain bagus sepanjang sejarah klub di Bayer Leverkusen, tapi Kai Havertz adalah yang terbaik dari semuanya," kata direktur olahraga klub, Rudi Voller, dikutip dari Bundesliga, Ahad (9/8).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement