Sabtu 02 Jul 2022 05:36 WIB

Penyelenggara Grand Prix Inggris Bersiap Antisipasi Ancaman Protes

Grand Prix Inggris dengan ratusan ribu penonton jadi magnet bagi pengunjuk rasa

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Pembalap Mercedes Lewis Hamilton melintasi garis finis pada GP Inggris di Sirkuit Silverstone, Ahad (18/7). Grand Prix Inggris dengan ratusan ribu penonton jadi magnet bagi pengunjuk rasa. Ilustrasi.
Foto: EPA-EFE/ANDY RAIN
Pembalap Mercedes Lewis Hamilton melintasi garis finis pada GP Inggris di Sirkuit Silverstone, Ahad (18/7). Grand Prix Inggris dengan ratusan ribu penonton jadi magnet bagi pengunjuk rasa. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Penyelenggara Grand Prix Inggris mendapat peringatan dari kepolisian setempat akan potensi protes yang digelar sekelompok orang bakal mengganggu balapan di Sirkuit Silverstone akhir pekan ini. Dengan rekor jumlah penonton dalam tiga hari perhelatan mencapai 400 ribu yang bakal turun ke lintasan yang terletak 90 menit di luar London itu, balapan di Silverstone menjadi ajang olahraga besar di Inggris dan tak jarang menjadi magnet bagi pengunjuk rasa.

Dua tahun lalu, polisi menangkap empat orang yang menyuarakan protes dengan membentangkan spanduk kelompok pecinta lingkungan Extinction Rebellion selama Grand Prix Inggris. Balapan tahun itu tertutup bagi penonton karena pandemi Covid-19. Akan tetapi, pada Ahad (3/7/2022) diperkirakan 142 ribu penonton memadati sirkuit dan jutaan pemirsa televisi di seluruh dunia bakal menjadi panggung akbar bagi mereka yang melancarkan protes untuk mencari sorotan.

Baca Juga

"Kami menerima intelijen yang kredibel bahwa sekelompok pemrotes berencana mengganggu ajang ini dan kemungkinan menyerbu lintasan saat hari balapan," kata Kepala Inspektur Police Event Commander Tom Thompson dalam keterangan resmi seperti dilaporkan Reuters, Jumat (1/7/2022).

"Pertama-tama, saya ingin memohon secara langsung kepada kelompok ini dan sangat mendorong Anda untuk tidak membahayakan diri Anda sendiri, para pebalap, juga para marshal, sukarelawan, dan anggota masyarakat. Menuju lintasan ketika balapan berlangsung sangat berbahaya. Apabila Anda melanjutkan rencana gegabah ini, Anda membahayakan banyak nyawa," ujarnya.

Ofisial Silverstone telah mendapat penjelasan soal ancaman tersebut dan siap mengambil tindakan yang diperlukan. "Kami bekerja erat dengan kepolisian Northamptonshire dan badan layanan darurat guna menerapkan rencana dan prosedur demi memastikan kami benar-benar siap mengatasi situasi seperti demikian," kata Managing Director Silverstone Stuart Pringle.

"Saya yakin, di bawah kepemimpinan kepolisian, dan dengan sumber-sumber yang dikumpulkan oleh mitra kami, kami dapat melangsungkan ajang yang aman dan nyaman bagi para penggemar yang tetap menjadi prioritas utama kami," katanya.

Pada 2003, GP Inggris dilanda protes paling aneh dan terkenal ketika seorang pria mengenakan kilt berlari ke lintasan dengan mengibarkan spanduk bertuliskan "Baca Alkitab, Alkitab selalu benar". Akibatnya mobil para pebalap harus bermanuver menghindari orang tersebut. Marshal kemudian dengan sigap membekuk pria itu sebelum diserahkan kepada pihak berwajib.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement