Kamis 26 Nov 2020 07:01 WIB

Pesan Muhammad Rifky untuk Peserta IBL Rookie Combine 2020

Bawa orang tua dan keluarga dalam mindset Anda.

Rep: Fitriyanto/ Red: Muhammad Akbar
Muhammad Rifky
Foto: iblindonesia
Muhammad Rifky

 
 
NAMA TOKOH
 
 
 
NAMA TOKOH
 

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Muhammad Rifky, salah satu legenda bolabasket Indonesia, meminta kepada peserta IBL Rookie Combine agar pebasket memiliki mindset sendirinya sendiri jangan hanya ingin menjadi seperti bintang lainnya.

"Perhatikan dulu mindset kalian masuk ke dunia basket profesional. Jangan hanya ingin menjadi seperti Kelly Purwanto misalnya," kata Rifky saat mengisi kelas IBL rookie combine 2020.

Mindset masing-masing pemain harus bersumber dari diri sendiri. "Buat mindset sederhana sehingga lebih mudah dicerna dan dicapai," kata Rifky dilansir dari laman IBL Indonesia.

"Utamakan nilai luhur dalam setiap mindset anda sehingga belief Anda terberkati," tuturnya.

"Bawa orangtua dan keluarga dalam mindset Anda. Konsisten jalani proses mindset bersama kehidupan Anda," jelasnya.

Rifky dengan agak terharu menuturkan bagaimana awal mindset dia ketika pertama terjun sebagai pebola basket profesional. "Ketika berangkat latihan dengan mobil teman, saya melihat Ayah saya naik motor, sejak itu saya bertekad akan membelikan beliau mobil jika jadi pebasket profesional. Alhamdulillah terwujud," kenangnya.

Dia selalu ingat membawa nama orangtua, keluarga dan orang-orang terdekat dalam setiap langkah menjadi pebasket profesional.

Selalu menyertakan keluarga diadopsi Rifky dari idolanya, Michael Jordan. "Anak era 90-an selalu want to be like Mike," tuturnya.

"Jordan juga dekat dengan keluarga.  Saat berhenti basket dan bermain bisbol juga karena ingin mewujudkan mimpi Ayahnya," sambungnya.

Berdoa, bermimpi dan yakin, serta bekerja keras dengan menjaga sikap, perilaku, performa, disiplin, kerjasama tim dan respek, Rifky berhasil menembus target pribadi.

"Saya dapat beasiswa sejak SMA hingga kuliah, jadi pemain nasional saat masih SMA tahun 1987 hingga tahun 2000. Saya jadi profesional player direntang tahun yang sama dan pernah menjadi brand ambassador Nike  dan Adidas," tegasnya.

Bonus dari target utama tersebut, Rifky sempat dipilih menjadi NBA TV Presenter, IBL TV Presenter, coach tim nasional 2001-2003 dan bussiness development IBL 2003-2009.

"Personal branding adalah praktik promosi diri, karir dan pencapaiannya sebagai sebuah merek," jelas Rifky. "Point unique pemain cukup menentukan, mereka ingin dikenal sebagai apa," katanya. "Bisa bermain pada empat posisi pasti memberi nilai lebih seorang pemain," ujarnya memberikan contoh.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement