REPUBLIKA.CO.ID, ABU DHABI -- Pertarungan akbar antara petarung Muslim asal Dagestan, Rusia, Khabib Nurmagomedov melawan petarung asal Amerika Serikat (AS), Justin Gaethje akan tersaji pada UFC 254 di Yas Island, Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, Ahad (25/10) dini hari WIB. Gaethje berhak menantang Khabib karena secara mengejutkan mengalahkan Tony Ferguson.
Berbagai bursa taruhan masih menempatkan Khabib sebagai favorit memenangkan pertarungan, yaitu 3 berbanding 10. Namun dikutip dari Dailymail, Sabtu (24/10), para penggemar menganggap Gaethje akan menjadi ujian besar bagi si Elang, julukan Khabib.
Dalam dunia mixed martial art (MMA), catatan statistik bisa saja menyesatkan. Satu pukulan bisa mengakhiri pertarungan kapan saja serta kesalahan kecil dapat menghancurkan seorang petarung. Karena itu, Gaethje pun bisa secara tak terduga pukulannya merobohkan Khabib hingga tak berdaya.
Serangan gencar takedown yang sering diperlihatkan Khabib terbukti hampir tak bisa membuat lawan menghindar apapun strateginya. Namun catatan gulat Gaethje yang bagus membuat Khabib diprediksi akan kesulitan. Gaethje adalah All-American di perguruan tinggi. Itu artinya dia berada di delapan besar kompetisi Kejuaraan Nasional di kelas berat.
Highlight, julukan Gaethje, juga terkenal dengan melempar lawan dengan luar biasa. Hal tersebut terjadi ketika ia memulai pertama kalinya di MMA. Gaethje akan membuat lawan kehilangan kesadaran dengan membantingnya ke matras. Gaethje pun memiliki kelebihan kemampuan gulat yang defensif. Namun ia juga brutal dalam menyerang.
Khabib memiliki rekor pertarungan fantastis. Dari 28 duel, ia tak pernah kalah alias menyapu bersih kemenangan. Rinciannya delapan kali menang KO, 10 kali meraih kemenangan WO, dan 10 kali berdasarkan keputusan wasit pertandingan.
Sedangkan Gaethje memegang rekor 22 kali kemenangan dari 24 pertarungan dan dua kali kekalahan. Sebanyak 19 kali kemenangannya ia peroleh secara KO, satu kali WO, dan dua kali berdasarkan keputusan wasit.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
