Ahad 27 Mar 2016 07:00 WIB

Petak Sinkian Lahirkan Djamiat Dalhar, Putra Betawi Legenda PSSI

Ramang
Foto:
Persija Jakarta

Setelah menerima warga pribumi, muncul nama Mohammad Djamiat Dalhar, putra Betawi yang kemudian bersama Ramang dan San Liong menjadi penyerang tengah yang tangguh di PSSI di era 1950-an. Berikutnya ada Oyong Liza, Rony Paslah, Isman Jasulmei, Ruli Nere, Ely Idris, Ricky Yacobi, dan banyak lagi.

Petak Sinkian merupakan salah satu lapangan yang digunakan untuk kompetisi bond-bond Persija pada medio 1950-an dan 1960-an. Kala itu, stadion utama Gelora Bung Karno belum dibangun dan baru digunakan pada Asian Games II tahun 1962. Selain itu, ada lapangan VIOS (Menteng) yang sekarang sudah berubah menjadi taman Menteng.

Waktu itu di Jakarta, banyak memiliki lapangan sepak bola, termasuk di kampung. Boleh dikata, di tiap kampung terdapat kesebelasan sepak bola. Sementara bond-bond di atas memiliki liga utama, kelas I, dan II.

Mereka berkompetisi di lapangan Ikada pada Sabtu dan Ahad, sebelum Monas dibangun. Bond-bond di Jakarta ambil bagian, yaitu UMS, Hercules, BVC, VIOS, Maesa, Maluku, Bintang Timur, Setia, dan Chung Hua.

Setelah lapangan Menteng digusur, keberadaan lapangan Petak Sinkian harus dipertahankan mengingat lapangan ini tidak dapat dipisahkan dari sejarah persepakbolaan Tanah Air. Setelah mengharumkan nama PSSI yang pernah menjadi kesebelasan tangguh di Asia pada 1960-an, bukan tidak mungkin bintang masa depan akan lahir dari lapangan ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement