Kamis 21 Jan 2021 20:19 WIB

Musisi Inggris Kecam Pembatasan Tur Pasca-Brexit

Musisi Inggris terdampak kebijakan Uni Eropa akibat Brexit.

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Reiny Dwinanda
Penyanyi Ed Sheeran. Lebih dari 100 musisi asal Inggris mengecam pembatasan konser setelah Inggris keluar dari Uni Eropa.
Foto: EPAe
Penyanyi Ed Sheeran. Lebih dari 100 musisi asal Inggris mengecam pembatasan konser setelah Inggris keluar dari Uni Eropa.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah musisi Inggris, termasuk Elton John, Ed Sheeran, dan arranger music Simon Rattle mengatakan, musisi telah dibuat gagal secara memalukan oleh pemerintah Inggris. Itu karena mereka harus menghadapi pembatasan tur di Uni Eropa pasca-Brexit.

Dalam sebuah surat yang diterbitkan Rabu di Times of London, lebih dari 100 musisi termasuk Sting, Roger Waters dari Pink Floyd, dan Roger Daltrey dari The Who, bersama dengan kepala institusi seni utam, mengatakan bahwa kesepakatan perdagangan Inggris-Uni Eropa baru yang mulai berlaku Januari 2021 menciptakan lubang menganga pada kebebasan gerak yang harusnya diberikan kepada musisi.

Hengkangnya Inggris dari Uni Eropa membuat warga Inggris tidak dapat lagi hidup dan bekerja dengan bebas di 27 negara. Wisatawan memang tidak memerlukan visa untuk menetap hingga 90 hari dan beberapa perjalanan bisnis singkat juga diperbolehkan. Hanya saja, artis dan musisi belum diikutsertakan dalam kesepakatan tersebut.

 

Inggris dan Uni Eropa tidak sepakat tentang siapa yang harus disalahkan atas kelalaian tersebut, masing-masing menuduh satu sama lain menolak kesepakatan untuk tur para artis dan musisi. Aturan baru ini berarti artis dan musisi Inggris harus mematuhi aturan yang berbeda di 27 negara Uni Eropa, menegosiasikan visa untuk musisi, dan izin untuk peralatan mereka.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement