Kamis 22 Oct 2020 12:39 WIB

Disney Rilis Teaser Trailer Raya and the Last Dragon

Raya and the Last Dragon dijadwalkan tayang pada 12 Maret 2021.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Reiny Dwinanda
Walt Disney Animation Studios merilis foto tampilan awal film Raya and the Last Dragon. Teaser trailernya juga telah diluncurkan.
Foto: Dok Walt Disney Animation Studios
Walt Disney Animation Studios merilis foto tampilan awal film Raya and the Last Dragon. Teaser trailernya juga telah diluncurkan.

REPUBLIKA.CO.ID, BURBANK -- Walt Disney Animation Studios merilis tayangan teaser trailer resmi film animasi terbarunya, Raya and the Last Dragon. Sinema bergenre fantasi tersebut dijadwalkan tayang pada 12 Maret 2021.

Cuplikan berdurasi dua menit itu menampilkan seorang remaja perempuan yang menjalani latihan khusus melewati rintangan berbahaya dan melakukan pertarungan satu lawan satu. Dia dibantu makhluk serupa armadillo bernama Tuk Tuk.

Baca Juga

Lintasan adegan berlanjut hingga sang remaja perempuan itu tumbuh dewasa. Dia masih ditemani sahabatnya, Tuk Tuk, yang dulu hanya sekecil genggaman tangan dan sekarang badannya sudah membesar melebihi si perempuan.

"Sepanjang hidup, aku berlatih untuk menjadi pelindung, tapi dunia berubah dan masyarakat terbelah. Sekarang, untuk mengembalikan kedamaian, aku harus menemukan naga terakhir. Namaku Raya," kata perempuan itu.

Sosok Raya dalam film disulih suaranya oleh Kelly Marie Tran, sementara aktris Awkwafina mengisi suara tokoh Sisu, naga terakhir. Sinema diarahkan oleh sutradara Don Hall bersama Carlos Lopez Estrada.

Skenario film ditulis oleh Adele Lim yang juga menulis naskah untuk sinema drama fenomenal Crazy Rich Asians. Meski merupakan cerita di dunia fantasi, film membutuhkan banyak riset yang terinspirasi mitos di Asia Tenggara.

Produser film, Osnat Shurer, menyampaikan bahwa tim melakukan banyak perjalanan riset sebelum mulai menggarap film. Negara yang disambangi antara lain Kamboja, Laos, Thailand, Vietnam, Singapura, Indonesia, dan Filipina.

Shurer mengatakan, tim juga mencoba serta mendalami pengetahuan tentang berbagai seni bela diri setempat serta instrumen gamelan sebagai bagian dari proses kreatif. Informasi tersebut cukup membuat penasaran seperti apa hasil akhir filmnya.

Sang produser mengatakan, proses produksi film sudah dimulai awal 2020, saat Covid-19 mulai merebak. Kondisi itu membuat lebih dari 300 kru harus bekerja jarak jauh, termasuk untuk proses perekaman suara, dikutip dari laman Hollywood Reporter, Kamis (22/10).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement