Selasa 18 May 2021 10:27 WIB

Paris Hilton Nyatakan Dukungannya untuk Palestina

Paris Hilton serukan hentikan serangan genosida Israel pada Palestina.

Rep: Dea Alvi Soraya/ Red: Nora Azizah
Penyanyi dan pengusaha berkebangsaan Amerika Serikat, Paris Hilton, menyatakan dukungannya untuk rakyat Palestina.
Foto: EPA
Penyanyi dan pengusaha berkebangsaan Amerika Serikat, Paris Hilton, menyatakan dukungannya untuk rakyat Palestina.

REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI -- Penyanyi dan pengusaha berkebangsaan Amerika Serikat, Paris Hilton, menyatakan dukungannya untuk rakyat Palestina atas bombardir Israel yang terus memburuk. Hilton juga menyerukan penghentian serangan dan genosida Israel terhadap Palestina

“Ini sangat memilukan. Ini harus dihentikan #SavePalestine #GazaUnderAttack #stopthegenocide,” cicit Hilton yang dikutip di Arab News, Selasa (18/5). 

Baca Juga

Sementara itu, serangan udara Israel telah menewaskan 33 warga Palestina di Jalur Gaza pada Ahad (16/5), korban tewas harian terburuk yang dilaporkan dalam bentrokan hampir seminggu. Pertempuran terberat sejak 2014, yang dipicu oleh kerusuhan di Yerusalem, membuat Hamas dan Israel kembali bertukar tembakan hebat, dengan jumlah korban tewas meningkat menjadi 181 di daerah padat penduduk di Gaza dan 10 di Israel, menurut pihak berwenang di kedua sisi.

Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) yang beranggotakan 57 negara pada Ahad (16/5) membuka pertemuan darurat terkait pertempuran sengit itu. Menteri Luar Negeri Palestina Riad Malki dari Otoritas Palestina, yang mengelola daerah Tepi Barat yang diduduki Israel, mengecam apa yang dia sebut sebagai "serangan pengecut" Israel.

Sementara itu, Israel terus membombardir Gaza dalam 24 jam terakhir dengan lebih dari 90 titik sasaran yang tersebar di seluruh Gaza, salah satunya yang menghancurkan sebuah gedung organisasi media internasional, Assosiated Press News, di Gaza. Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengaku "Kecewa dan sangat terganggu dengan serangan Israel yang menghancurkan menara Associated Press dan biro Al Jazeera," kata seorang juru bicara. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement