Senin 05 Mar 2018 09:10 WIB

5 Maret, Mengenang Lahirnya Legenda Betawi Benyamin Sueb

Benyamin pernah menolak ketika ditawari ilmu panjang umur oleh engkongnya, Haji Ung.

Benyamin S
Foto:
Benyamin S

Kembali kepada Si Doel Anak Modern, sebuah majalah menyebutkan sosok Si Doel seolah diri Benyamin. Benyamin yang lahir di Kemayoran, Jakarta, 5 Maret 1939 tumbuh di tanah Betawi yang penuh kerimbunan dan kehijauan berbagai macam tanaman. Masa kanak-kanaknya dibasahi kecipak Kali Sunter yang mengalir di dekat kediamannya di Kemayoran. Masa kecilnya, seperti juga masyarakat Betawi lainnya, diisi dengan shalat, silat, dan mengaji Alquran.

Kini, kawasan Kemayoran yang pada masa Pak Harto ingin disulap menjadi kota "taman modern", terdapat jalan raya yang mengabadikan nama tokoh Betawi, yakni Jl Benyamin S dan Haji Ung. Yang terakhir ini adalah engkong Bang Ben. Nama sebenarnya Rafiun dan panggilannya Ung. Setelah ia menunaikan ibadah haji, panggilannya Haji Ung, disingkat Ji Ung.

Ketika ditanya bagaimana Jiung menjadi nama jalan, Benyamin mengatakan, "Dulu kan engkong saya dermawan dan tokoh daerah sono. Dia bikin jembatan yang hingga kini disebut Jembatan Jiung."

Benyamin menyatakan tanah engkongnya itu sangat luas. Dari Situ sampai ke Sunter (Jakarta Utara). Kakeknya ini meninggal dalam usia 125 tahun, meninggal pada 1954. Dia tahu cerita tentang Perang Diponegoro atau Gunung Krakatau meletus di selatan Sunda.

Mengenai engkongnya ini, Benyamin dalam wawancara pada 1992 menyatakan, dia seorang dermawan. Dalam hidup, dia pasrah saja. Dari engkongnya inilah dia ditawari ilmu panjang umur. "Saya tolak. Entar saya peot baru mati."

Ditanya mengapa memilih menyanyi gambang kromong, Benyamin menyatakan, "Dulu kan lagu Barat yang kita nyanyiin. Waktu itu Bung Karno mengganyang lagu Barat. Kita juga dapat teguran waktu nyanyi lagu Barat. Saya ingat waktu nyanyi lagu Blue Moon buat dansa di night club dekat lapangan terbang (Kemayoran).

"Saya diparanin sama wartawan Warta Bhakti, koran PKI. Saya ditanya, kamu orang apa? Kenapa nyanyi lagu Barat? Saya bilang, ini kan lagu dansa, masa saya nyanyi keroncong? Nanti dansanya ngaco. Eh, dia jawab sekarang dilarang nyanyi lagu Barat. Makanya, saya terus pilih gambang kromong. Saya tidak mau ditangkap seperti Koes Plus cs."

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement