Senin 25 Jun 2018 07:00 WIB

Gara-Gara Israel, Indonesia Gagal ke Piala Dunia

Sepak bola Indonesia pernah menjadi macan Asia.

Aksi Ramang saat Timnas Indonesia melawan Soviet
Foto:
Mantan presiden Soekarno

Demikian juga, prestasi kita dalam bidang olahraga lainnya. Pada Asian Games XVI di Guangchow, RR Cina, November 2010, Indonesia berada di urutan 15 dengan koleksi 26 medali. Empat medali emas, sembilan medali perak, dan 13 medali perunggu.

Pada AG empat tahun sebelumnya (2006), kita terjun bebas hanya meraih dua emas, empat perak, dan 14 perunggu. Sedangkan AG 2014 yang digelar di di Incheon, Korea Selatan, kontingen Indonesia mengumpulkan 20 medali. Perinciannya, empat medali emas, lima medali perak, dan 11 medali perunggu.

Sementara, bulu tangkis yang pada 1950-an sampai 1980-an milik Indonesia, kini beralih ke RR Cina dan Korea. Padahal, bulu tangkis di Cina dimulai ketika pemain-pemain Indonesia lapis kedua hijrah ke negeri leluhurnya setelah terjadi PP 10/1959. Peristiwa rasialis yang menyebabkan ratusan ribu warga Cina hengkang ke RRC, termasuk para pemain bulu tangkis.

Ganefo pada Agustus 1962 Indonesia menyelenggarakan Asian Games II di Jakarta. Pekan olahraga ini dijadikan ajang bagi Bung Karno untuk memperlihatkan pandangan politiknya.

Meski didesak dan diancam oleh KOI (Komite Olimpiade Internasional), dia tetap tidak mengizinkan Israel dan Taiwan ikut serta. Selaku tuan rumah, Indonesia berada di urutan kedua setelah Jepang dengan 21 medali emas, 26 perak, dan 30 perunggu.

Ketika KOI memprotesnya, Bung Karno langsung menyatakan Indonesia keluar dari komite itu. Dia pun menyelenggarakan Ganefo (Games of the New Emerging Forces) yang oleh Bung Karno dinyatakan sebagai alat perjuangan politik di bidang olahraga dan menandingi OKI.

Ganefo dengan semboyan Onward! No Retreat (Maju Terus! Pantang Mundur), berlangsung 10 sampai 22 November 1963. Diikuti 2.200 atlet dari 48 negara Asia, Afrika, Amerika Latin, dan Eropa (Timur). Lima rekor dunia dipecahkan oleh atlet RRC dan Korea Utara.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement