Senin 08 Aug 2016 07:00 WIB

Belanda tanpa Ampun Bumi Hanguskan Keraton Jayakarta

 Suasana kesibukan umat Islam pada bulan suci Ramadhan di Masjid As Salafiyah atau biasa disebut juga dengan Masjid Pangeran Jayakarta, Jalan Jatinegara Kaum, Jakarta Timur, Senin (30/7). (Aditya Pradana Putra/Republika)
Suasana kesibukan umat Islam pada bulan suci Ramadhan di Masjid As Salafiyah atau biasa disebut juga dengan Masjid Pangeran Jayakarta, Jalan Jatinegara Kaum, Jakarta Timur, Senin (30/7). (Aditya Pradana Putra/Republika)

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Alwi Shahab

Kawasan Kali Besar dulunya dibelah oleh sungai Ciliwung. Sebelah kiri tempat Hotel Omni Batavia berada Jalan Kali Besar Barat dan sebelah timur Kali Besar Timur.

Di tengah-tengah muara sungai terletak Jembatan Gantung Kota Intan yang telah berusia ratusan tahun. Jembatan ini merupakan jembatan tarik/jungkat terakhir di Jakarta yang sebelumnya banyak terdapat pada masa VOC. Jembatan ini bisa diangkat saat kapal-kapal hendak memasuki Kali Besar yang pada masa jayanya menjadi pusat perdagangan rempah-rempah.

Di muara Ciliwung yang merupakan bandar Sunda Kalapa inilah pada 22 Juni 1572, Panglima Balatentara Muslim Fatahillah dari Demak mengusir Portugis yang secara sepihak mengadakan perjanjian dengan Kerajaan Hindu Pajajaran yang berpusat di Batutulis, Bogor. Di kedua sisi jembatan Kota Intan kini berdiri terminal bus Jakarta Kota.

Di sekitar tempat inilah Fatahillah mendirikan Keraton Jayakarta. Kota Jayakarta terbentang dari utara ke selatan di mana terdapat kedua anak sungai Ciliwung.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement