Rabu 06 Jul 2016 00:01 WIB

Aksi Teror Para ‘Pengantin’ Bom Bunuh Diri di Indonesia, dari JI Hingga ISIS

Polisi membawa kantong berisi jenazah Nur Rohman, pelaku bom bunuh diri di Mapolresta Solo, Jawa Tengah, Selasa (5/7).  (Antara/Maulana Surya)
Ilustrasi Bom - Teroris

3. Bom di Kedubes Australia pada 2004

Bom bunuh diri terjadi di depan kantor Kedubes Australia di Kuningan, Jakarta pada 9 September 2004. Pihak kepolisian menduga kelompok Jamaah Islamiyah yang berada di balik aksi teror ini. Pengeboman ini dipercaya dilakukan oleh seorang bernama Heri Kurniawan alias Heri Gori.

Polisi juga menangkap empat orang lainnya yang dianggap sebagai pelaku di Kampung Kaum, Leuwiliang, Bogor, Jawa Barat. Para pelaku dijatuhi vonis hukuman mati.

 

4. Bom Bali II pada 2005

Bom bunuh diri kedua kalinya terjadi di Bali. Tiga ledakan bom terjadi di RAJA’s Bar dan Restaurant Kuta Square serta di Nyoman Café di Jimbaran. Sebanyak 22 orang tewas dalam aksi bom ini. Dalam peristiwa tersebut, Dr Azahari, buronan asal Malaysia tewas ditembak polisi. Di hari yang sama, Noordin M Top ditangkap di Semarang. Rekaman video tiga pelaku Bom Bali II terungkap.

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement